NOVA.id – Putra sulung KGPAA Paku Alam X, BPH Kusumo Bimantoro telah resmi menjadi suami dari dr Maya Lakshita Noorya setelah selesai melaksanakan akad nikah di Masjid Besar Pakualaman, Sabtu (5/1).
Menggelar Dhaup Ageng atau pernikahan agung, royal wedding yang satu ini memang kental dengan adat jawa.
Rangkaian acara Dhaup Ageng ini diselenggarakan dari 24 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019 nanti. Dimulai dari tradisi bucalan hingga pamitan.
Berikut ini 4 tradisi pernikahan dan makna dibaliknya.
Baca Juga : Dipukuli hingga Nyaris Dibunuh Kekasih, Pemeran Ichcha Uttaran Didera Siksa Batin 5 Tahun Pacaran!
- Bucalan
Bucalan merupakan ritual untuk penyucian atau memberi sesaji pada tempat-tempat yang dianggap keramat.
Ini dilakukan sebagai bentuk pemberitahuan atau mohon izin kepada roh-roh, perihal rencana pernikahan serta mohon dijauhkan dari segala gangguan.
- Wilujengan
Wilujengan merupakan doa bersama yang dilakukan seluruh panitia persiapan Dhaup Ageng untuk meminta kelancaran acara kepada Sang Pencipta.
Baca Juga : Moa Aeim Blak-blakan Soal Isu Hamil Duluan dan Selingkuh dengan Lee Jeong Hoon
Pada tradisi ini juga disediakan sesajian berupa tumpeng yang diletakkan di tengah ruang atau bangsal yang dijadikan tempat berdoa untuk didoakan dan kemudian dimakan bersama.
- Sengekeran
Prosesi Nyengker merupakan prosesi di mana calon pengantin perempuan berserta keluarga tinggal di lingkungan Pura Pakualaman, yakni di Kepatihan, untuk memantapkan hati dan fisik sebelum prosesi pernikahan atau Dhaup Ageng.
Prosesi Nyengker atau Sengkeran ini memiliki makna untuk memastikan agar tidak terjadi sesuatu pada hari pernikahan.
Baca Juga : Hotman Paris Emosi Sampai Gebrak Meja Dengar Pengakuan Chikita Meidy! Kenapa?
- Malam Midodareni
Tradisi Malam Midodareni adalah tradisi di mana calon mempelai wanita dipingit dalam sebuah kamar. Pada saat inilah calon mempelai laki-laki tak boleh melihatnya.
Midodareni sendiri berasal dari kata widodari dalam bahasa Jawa dan dalam bahasa Indonesia berarti bidadari.
Mitos yang berkembang, pada malam sebelum nikah tersebut para bidadari turun ke bumi untuk mempercantik sang mempelai wanita.
Baca Juga : Jadi Pedangdut Kondang, Inul Daratista Justru Pamer Tidur Berdesakan di Rumah Mewahnya! Kenapa?
Dalam tradisi Malam Midodareni memiliki urutannya sendiri.(*)