Awas, Kelelahan Juga Bisa Alami Kronis, Yuk Kenali Gejalanya!

By Winggi, Jumat, 18 Januari 2019 | 18:25 WIB
Awas, Kelelahan Juga Bisa Alami Kronis, Yuk Kenali Gejalanya! (Istock)

NOVA.id - Saat lelah, terkadang kita mengabaikan kondisi tubuh begitu saja.

Kita hanya berpikir jika kelelahan bisa diatasi hanya dengan istirahat yang cukup.

Namun tahukah Sahabat NOVA, jika kelelahan bisa mengalami kronis loh jika terus menerus diabaikan begitu saja.

Baca Juga : Fantastis, Victoria Beckham Gunakan Krim Anti-Aging yang Dibuat dari Darah Sendiri Seharga Rp22 Juta!

Mengutip Kompas.com dari lama Very Well Health, kelelahan kronis digambarkan sebagai gejala kelelahan atau kurang energi yang terjadi selama lebih dari enam bulan.

Diketahui kelelahan kronis ini biasanya adalah gejala dari suatu masalah kesehatan yang lebih besar.

Dan seharusnya tidak sulit untuk membedakan antara kelelahan kronis dengan kelelahan biasa.

Baca Juga : Solusi Furnitur untuk Hunian dan Bisnis, Paling Lengkap ke Informa Saja!

Ini karena gejalanya merupakan komplikasi yang membuat penderitanya kelelahan luar biasa dan tak bisa dijelaskan atas dasar kondisi medis apa pun.

Jadi langkah terbaik yang harus dilakukan untuk mengetahuinya yakni dengan pemeriksaan medis.

Tetapi, mengutip Kompas.com dari laman Insider, berikut ini ada beberapa gejala yang bisa dikenali loh.

Baca Juga : Jatuh Miskin, Pelawak Mandra Pernah Rugikan Negara Hingga Belasan Miliar, Ini Kisahnya!

1. Sulit tidur

Dikatakan oleh pakar kesehatan dan ilmuwan kiropraktik Dr. Kevin Kinney, meski ada banyak yang bisa menyebabkan tidur terganggu, namun kelelahan kronis bisa dikaitkan dengan gangguan tersebut.

Jika kelelahan normal berkaitan dengan jam istirahat dan tidur, kelelahan kronis memiliki karakter non-restoratif dan seringkali membuat tidur terganggu.

"Mereka yang mengalami kelelahan kronis akan merasa sangat kelelahan ketika bangun keesokan harinya," kata Kinney.

Baca Juga : Miris, Dengar Sang Ayah Ditangkap Polisi, Anak Aris Idol Merasa Terpukul dan Sedih

2. Merasakan sakit

Kelelahan kronis juga bisa ditunjukkan dengan gejala fisik.

Seperti memar dan nodus limfa yang melunak, sakit tenggorokan, hingga nyeri sendi.

Kinney menjelaskan, sebuah studi yang menunjukkan keterkaitan kelelahan kronis dengan produksi senyawa kimia penyebab peradangan oleh sistem imun.

Ini adalah respons stres psikologi dan kondisi kronis seperti arthritis, atherosclerosis, dan lainnya.

Baca Juga : Bebas Tujuh Hari Lagi, Basuki Tjahaja Purnama Tulis Surat Menyentuh dan Minta Tidak Lagi Dipanggil Ahok

3. Dampak emosional

Saat mengalami kelelahan kronis, dampak yang terjadi lebih besar dari sekadar tingkat energi fisik.

Kelelahan kronis bisa berdampak pula pada emosi seseorang.

"Ketika seseorang merasakan kelelahan kronis, mereka sering mengalami perubahan emosional yang nyata," kata Kinney.

Baca Juga : Para Jomblo, Ini 5 Tanda Kita Sudah Move On dan Siap Membuka Hati!

4. Merasakan tipe sakit kepala berbeda

Menurut Kinney, mereka yang menderita kelelahan kronis juga akan merasakan sakit kepala yang "baru" dan berbeda.

Perasaan sakit tersebut pada awalnya membingungkan.

Namun, akan terasa setelah membandingkan rasa sakit yang pernah dialami, dengan sakit kepala karena kelelahan kronis.

Sakit kepala tersebut biasanya berbeda dari yangpernah dialami sebelumnya.

"Mungkin sakitnya tidak biasa dari titik sakitnya, intensitasnya, ferekuensinya, durasinya, atau karakter lainnya," kata Kinney.

Di sini sensitivitas juga akan meningkat.

Misalnya sakit kepala muncul ketika distimulasi cahaya, suara, atau aroma tertentu.

Hal ini terjadi karena hiperiritabilitas.

"Sakit kepala ini seringkali dideskripsikan mirip dengan migrain, namun tidak pernah dirasakan pasien sebelumnya," ungkapnya.

Baca Juga : Empat Kali Cerai, Cinta Penelope Sudah Menikah Lagi! Sama Siapa?

5. Mengalami gejala depresi

Saat alami kelelahan kronis akan berdampak pada pola tidur karena tubuh akan mengalami gejala depresi.

Beberapa gangguan tidur yang dialami, seperti insomnia atau sleep apnea.

Hal ini akan membuat mereka kekurangan waktu tidur.

"Kekurangan waktu tidur tersebut kemudian menyebabkan keseimbangan hormonal yang abnormal pada tubuh."

"Ini memicu gejala yang sering diasosiakan dengan depersi. Seperti mudah marah dan mudah bergejolak," tuturnya.

Kondisi tersebut juga berdampak secara kognitif, dan membuat penderitanya mengalami penurunan konsentrasi serta kelesuan mental.

Dampak kelelahan kronis pada performa sosial dan di tempat kerja juga bisa memicu gejala seperti depresi yang dialami oleh penderitanya.

Baca Juga : Ditanya Soal Kehamilan, Ini Jawaban Unik Miley Cyrus yang Tak Disangka

Sahabat NOVA, hati-hati yuk jika tubuh sudah merasa kurang nyaman. (*)