NOVA.id - Menjadi perempuan yang sibuk berkarier, apalagi ketika berada di puncak perusahaan, memang bukanlah pekerjaan mudah.
Apalagi kalau kita sudah berkeluarga dan punya anak.
Sering kali kita pasti kekurangan waktu untuk anak dan keluarga, bahkan rentan merasa bersalah ke anak karena sudah terlalu sibuk berkarier dan pusing karena pekerjaan.
Baca Juga : Justin Bieber dan Hailey Baldwin Dikabarkan akan Gelar Pesta Pernikahan, Kapan?
Tak jarang, kita jadi menebus rasa bersalah itu dengan menuruti semua kemauan anak.
Alhasil anak pun jadi manja dan menjadi kebiasaan tak baik untuk tumbuh kembangnya saat dewasa.
Siapa Sahabat NOVA yang mengalami dan memilih mengambil solusi serupa?
Tenang, Sahabat NOVA tidak sendiri, kok.
Baca Juga : Gara-gara Kado Seharga 1,2 Miliar Ini, Maia Estianty Curiga Irwan Mussry Bisa Baca Pikirannya
Sebab setidaknya hal ini jugalah yang dirasakan Anne Patricia Sutanto, Vice CEO PT Pan Brothers yang mencurahkan kendalanya sebagai seorang ibu sekaligus pemimpin sebuah perusahaan.
"Aku sering merasa bersalah (karena) jadinya ikutin maunya anak.
Tapi, itu enggak baik, suami juga menegur karena itu membuat anak jadi manja," jelasnya dalam diskusi panel Againts the Odds: Charting Your Path as Women di IDN Indonesia Milennial Summit 2019.
Lantas, bagaimana Anne menyikapi rasa bersalah tersebut?
Mengakui caranya salah, Anne pun belajar menjadi ibu dengan memerdekakan dirinya dari rasa bersalah yang tadi ia rasakan.
Salah satu caranya, Anne mencoba mengenalkan pekerjaannya ke sang anak, sehingga anak mampu memahami pekerjaannya sebagai pemimpin yang penuh tanggung jawab.
"Pas aku tanya anakku, 'apa mama resign yah?'. Anakku jadi enggak bolehin, karena mereka sudah mengerti pekerjaanku. Mereka juga bilang, 'Nanti kita enggak dapat jajan lebih'," jelasnya.
Baca Juga : Hingga Kini Belum Bertemu, Jeritan Hati Ibu Sambung Vanessa Angel: Ingin Peluk, Ingin Cium
Anne sadar, mengajarkan anak tentang pekerjaan bisa menjadi solusi yang lebih bijak karena membuat anak menjadi lebih kritis dan paham dengan sosok ibunya.
Alhasil, Anne pun sukses meneruskan kariernya sebagai pemimpin perusahaan sekaligus menjadi ibu yang baik untuk sang anak.
Tak hanya itu, Anne juga dinobatkan sebagai perempuan sukses berpengaruh versi Forbes pada 2015 lalu.
"Asalkan satu, saat di rumah, ya, kita ingat jika itu bukan perusahaan. Kita harus ganti peran dan ingatlah peran kita di rumah untuk suami dan anak," pungkasnya.
Baca Juga : Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Angkat Suara soal Nasionalisme dan Agama, Apa Katanya?
Dengan begitu, kita pun jadi bisa lebih maju dan sukses di kedua bidang kehidupan kita baik di karier maupun personal.
Jadi, bukan sesuatu yang mustahil, kan, berkarier sekaligus menjadi ibu yang baik untuk anak? (*)