Alami Hal Tak Biasa, Paramitha Rusady Blak-blakan Ungkap Pernah Mati Suri, Ini Kisahnya!

By Alfiyanita Nur Islami, Kamis, 24 Januari 2019 | 20:05 WIB
Alami Hal Tak Biasa, Paramitha Rusady Blak-blakan Ungkap Kesaksian Mati Suri, Ini Kisahnya! (Tribun Pekanbaru)

NOVA.id – Siapa yang tak kenal dengan sosok Paramitha Rusady.

Siapa sangka, perempuan yang lahir 11 Agustus 1966 ini ternyata punya kisah menarik yang mungkin tak dialami oleh banyak orang.

Paramitha Rusady akui dirinya pernah alami mati suri kala melahirkan buah hatinya bersama Nenad Bago.

Baca Juga : Meghan Markle dan Pangeran Harry Pilih Tak Gunakan Pengasuh untuk Anaknya

Paramitha Rusady mengalami mati suri ketika melahirkan putranya yang bernama Adrian Tegar Maharaja Bago pada 24 Mei 2007.

Plasenta sang bayi yang menempel pada dinding rahim membuat perempuan yang karib disapa Mitha ini harus berjuang sekuat tenaga pada proses persalinannya.

Fenomena menempelnya plasenta di dinding rahim disebut plasenta adhesiva (plasenta lengket).

Baca Juga : Arti Tahi Lalat di Atas Bibir Seperti Punya Nagita Slavina Menurut Ahli Terawang

Hal inilah yang membuat Paramitha harus menjalani operasi hingga akhirnya pendarahan hebat dan alami mati suri.

"Saya pernah melahirkan dalam keadaan mati suri. Waktu itu pilihannya hidup atau mati," tutur Paramitha saat dijumpai NOVA.id di Studio Palem, jalan Flamboyan No.10, Kemang Utara X, Jakarta Selatan, Rabu (03/12/14).

Paramitha mengungkap jika ia mendengar kisah mati surinya ini justru dari orang lain.

Selama dua hari, Paramitha diketahui tak sadarkan diri.

Baca Juga : Imbangi Olahraga dengan 5 Makanan Sehat Ini Agar Hasilnya Maksimal

"Saya tahu belakangan. Lama ya, itu dua hari. Dulu sempat geger waktu melahirkan. Traumatik itu ada," ujarnya.

Usai mengaku mengalami mati suri, Paramitha merasakan perbedaan dan hal yang tak biasa di dalam dirinya.

Terutama, perubahan spiritual yang kental ia rasakan sampai saat ini.

"Saya sih enggak ngerasain apa-apa (saat mati suri). Tapi mungkin banyak perubahan spritual. Harusnya semua orang mengalami itu, cuma prosesnya lain-lain," pungkas Paramitha.(*)