DR. dr. Conny Tanjung Sp.A(K) yang ditemui pada acara Bicara Gizi oleh Danone Indonesia mengatakan, “status gizi kurang merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang mengacu pada kondisi berat badan yang ideal menurut tinggi badan."
Kondisi ini dapat diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, penyakit kronis, masalah kesulitan makan, praktik pemberian makan yang salah dan ketidaktahuan orangtua.
"Stunting ini terjadi tidak semena-mena, stunting dimulai dari perlambatan pertumbuhan. Artinya, butuh waktu untuk (seorang anak) menjadi stunting. Kalau perlambatan pertumbuhan dibiarkan, ini bisa menjadi wasting atau kurang gizi. Jika wasting dibiarkan ini bisa menjadi stunting," tambah dr. Conny.
Baca Juga : Dengan Tingkah Gemasnya, Jan Ethes Sebut Sule Menakutkan! Kenapa?
Kondisi berat badan kurang pada balita akan menyebabkan berbagai dampak yang merugikan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tidak diberikan ASI eksklusif, pemberian MPASI yang buruk, air dan sanitasi yang buruk menjadi faktor yang berperan terjadinya stunting.
Bahkan, ini memiliki risiko antara lain, penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit, anak tidak tumbuh optimal dan cenderung tumbuh pendek, serta gangguan perkembangan otak dan fisik seperti gangguan daya pikir hingga interaksi sosial, serta berbagai penyakit degeneratif.
Baca Juga : Dulu Tukang Cuci, Inul Kini Bangun Istana dengan Dapur Berlapis Emas!