NOVA.id – Sahabat NOVA telah memiliki anak? Pastinya sebagai orang tua, tak ingin anak kita sampai kekurangan gizi.
Bahkan, tak jarang orang tua memberi asupan makanan apapun agar si kecil mempunyai tubuh sesuai yang “orang tua inginkan”.
Namun, ternyata stigma seperti itu salah loh, Sahabat NOVA.
Seperti NOVA.id temui di acara Bincang Gizi di Kemang, Jakarta Selatan (29/01), DR. dr. Conny Tanjung Sp.A(K) menjelaskan bahwa kita bisa memberikan makanan yang bervariasi.
Baca Juga : Cerai dari Gading Marten, Gisel Ungkap Kehidupan Asmaranya Kini
“Kasih makanan yang bervariasi. Sedikit garam itu nggak apa-apa kalau buat anak di bawah setahun. Kalau sudah di atas setahun mah makanannya makanan keluarga. Micin micin sedikit juga nggak apa-apa,” ujar dr. Conny.
Sementara itu, tidak semua anak yang kurus berarti kekurangan gizi dan anak yang gemuk berarti kelebihan gizi.
“Kalau sudah underweight, sebenarnya kita nggak bisa terlalu santai karena kita mikir efek nantinya,” tambah dr. Conny.
Sehingga, menurut dr. Conny, masih banyak ketidaktahuan orang tua dalam tumbuh kembang anak.
Baca Juga : Begini Reaksi Agnez Mo saat Dengar Soimah Nyanyikan Lagu Tak Ada Logika Pakai Bahasa Jawa
“Misalnya, makannya cuma nasi dan 3 macam sayur. Loh, proteinnya mana? Ya kan. Ini yang harus diperhatikan juga. Karena terbukti protein ini meningkatkan hormon dan merangsang pertumbuhan,” jelas dr. Conny.
Setidaknya, ada 6 komponen yang harus ada dalam makanan si kecil, yakni:
1. karbohidrat.
2. protein hewani dan ikan.
3. makanan yang mengandung susu.
4. kacang-kacangan.
5. buah dan sayur.
6. lemak.
Menurut dr. Conny, apabila ada anak yang underweight atau kurang berat badan, tidak serta merta langsung diberi suplemen.
Baca Juga : Anggap Ayu Ting Ting Bak Mini Cooper, Raffi Ahmad: Gesit dan Nyaman
“Perbaiki faktornya, semua dicari dulu penyebabnya baru diberi saran. Bila sudah terlalu parah, baru diberi suplemen. Ini tentunya sesuai konsultasi oleh dokter gizi atau dokter anak,” ujar dr. Conny.
“Selain mengupayakan pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk mengejar berat badan ideal (sesuai tinggi badannya), orang tua juga perlu untuk aktif melakukan pemantauan rutin pertumbuhan anak di layanan kesehatan yang paling mudah dijangkau.
Ini dimaksudkan untuk memantau status gizi dan mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
Baca Juga : Tak Sengaja Bertemu Istri Elvis Presley, Maia Estianty Bergegas Ajukan Permintaan
Jika berat badan anak sudah terdeteksi berada di bawah kurva pertumbuhan, maka orang tua perlu segera mencari bantuan penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan untuk memperbaiki status gizi anak,” tandas dr. Conny. (*)