Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor yang Peduli pada Kemandirian Perempuan

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 15 Februari 2019 | 07:30 WIB
Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor yang Peduli Akan Kemandirian Perempuan 15/2 (RICKY)

NOVA.id – Sering kali pemimpin perempuan diremehkan, karena katanya kita terlalu terbawa perasaan.

Tapi rasanya itu tidaklah berlaku untuk Ade Yasin yang tengah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bogor.

Dari kisahnya, Ade justru mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin yang mandiri, tangguh, dan tegas.

Baca Juga : Jelang Hari Perempuan Internasional 2019: Hati-Hati, Salah Kaprah RUU PKS Justru Picu Tingginya Kekerasan Seksual

Mari kita bayangkan sebentar posisi seorang ibu dalam keluarga.

Sehari-hari, dia berinteraksi dengan anggota keluarga inti, yaitu suami dan anak.

Lalu, ada orangtua, mertua, dan sanak saudara dari pihaknya dan suami.

Baca Juga : Jarang Terekspos, Putri Pasha Ungu Kini Tumbuh Jadi Remaja Cantik Mirip Okie Agustina!

Berikutnya, ada tetangga, sahabat, rekan kerja, teman-teman suami, sampai sesama orangtua murid di sekolah.

Peran ibu tidak mudah, kita semua tahu soal itu.

Jadi bayangkan ketika harus jadi “ibu” bagi sekitar 5 juta orang yang lokasinya tersebar di 434 desa/kelurahan di areal seluas kurang lebih 298 ribu hektar.

Sungguh menantang!

Baca Juga : Terungkap Syarat Irish Bella Mau Dinikahi Ammar Zoni, Sampai Singgung Ranty Maria!

Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor yang Peduli Akan Kemandirian Perempuan 15/2 (RICKY)

Itulah keseharian yang sejak Desember 2018 lalu menjadi amanah Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor terpilih untuk periode 2018-2023.

Strateginya?

“Aktif, cepat merespon, dan jaga interaksi dengan warga,” jawab Ade. 

Kalau soal aktif, itu sudah jadi karakter Ade yang terbangun dari kebiasaan keluarganya.

“Ayah saya politisi, kakak saya juga politisi. Ibu saya aktif juga di organisasi. Jadi karena kebiasaan di dalam rumah sesama orang-orang yang aktif, rasa suka bergerak, berkegiatan tumbuh,” terang Ade tersenyum.

Baca Juga : Salah Menata Interior Mobil Bisa Berakibat Fatal, Ini Penjelasannya

“Saya memang orang yang tidak mau diam saja gitu, loh. Maunya aktif.” Jelasnya.

Jiwa “tak bisa diam” Ade membawanya menjadi bagian dari tim hukum salah satu calon pemimpin di masa Pilkada 2008.

Lalu, terpilih sebagai anggota DPRD Bogor, hingga kini menjalani multiperan sebagai bupati, ibu bagi kedua anaknya, serta istri. 

Satu hal yang pasti, kedekatan dengan warga tercipta dan terjalin erat.

Tak kurang dari puluhan orang biasa mengantri untuk bertemu Ade di rumahnya.

Mereka rela datang dari jauh dan menunggu dari jam hingga hitungan hari.

Baca Juga : Hati-Hati, Berbisnis Ikut-ikutan Tren Lebih Mudah Gulung Tikar

Tentu menjalani peran sebagai bupati, ada prioritas program yang harus dijalankan.

“Kesehatan, pendidikan, infrastruktur. Ada banyak kekurangan yang harus kita tutupi di kepemimpinan saya, jadi kita perlu bergerak lebih cepat dari sekarang,” tegasnya.

Lalu, apa prioritas Pemerintah Kabupaten Bogor di bawah kepemimpinan Ade?

“Kemandirian perempuan. Sekarang ini banyak hal tak terduga yang dialami perempuan. Kayak ketika dia menikah, dia berhenti bekerja karena punya suami. Tapi lalu suaminya kena masalah,” tegasnya.

Berangkat dari masalah inilah, Ade Yasin memilih untuk mengedukasi warganya untuk berani mandiri.

Ade Yasin, Bupati Kabupaten Bogor yang Peduli Akan Kemandirian Perempuan 15/2 (RICKY)

Baca Juga : Bertengkar Jelang Valentine 2019? Yuk Dekatkan Diri dan Pasangan dengan 3 Cara Ampuh Ini!

“Pertama, kita adakan pelatihan dulu yang dilakukan oleh dinas. Setelah itu, kita akan kerja sama dengan bank yang persyaratannya tidak berat, tidak pakai agunan, dan bunga sangat rendah sehingga mereka bisa melakukan usaha,” urainya.

Kegiatan pengembangan keterampilan ini dijanjikan Ade akan rutin.

Dia menargetkan 3.000 orang perempuan di tahun 2019 bisa ikut kegiatan pengembangan keterampilan.

“Sebab ketika perempuan lebih mandiri, dan dia bisa menjaga dirinya sendiri, dia lebih pilih-pilih. Bisa lebih memilih yang terbaik buat dirinya.”

Luar biasa!(*)

Indira Dhian Saraswaty