Ia harus mencoba dan membantu beberapa divisi lainnya, termasuk dituntut harus dengan cepat beradaptasi mulai dari cara kerja hingga pola pikir yang berbeda dari sebelumnya.
Pertama, “Saya, kan, dokter spesialis kulit yang tidak terbiasa ditanya visi ke depan apa, dan harus apa. Saya kan biasanya lebih fokus sama satu masalah yang pendek, tapi lebih mendalam menangani pasien.
Enggak terbiasa dengan cara mikir jangka panjang, nyusun pemikiran long term, karena biasanya mikir short time,” ujar dokter Sari saat berbincang dengan NOVA di kantornya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kedua, Sari pun seperti dipaksa bekerja bersama tim.
Baca Juga : 6 Fakta Kucing Karl Lagerfeld yang Dikabarkan akan Warisi Harta Milik Tuannya
“Kalau dokter spesialis itu relatif kerjanya sendiri, enggak terlalu berkoordinasi dengan yang lain. Bahkan istilahnya di tempat kerja saya biasanya nanya, apa yang perlu dilengkapi. Tapi di sini, saya punya tim dan bagaimana caranya supaya tim itu kerjanya nyaman. Jadi cara pikirnya kayak di-reboot,” lanjutnya.
Berbincang soal pekerjaan dengan Sari memang sungguh menyenangkan. Namun begitu bicara soal keluarga, wajahnya kontan tambah semringah.
Sambil tersenyum lebar, dia mengaku selalu berusaha membagi waktu untuk suami serta kedua anaknya, sesibuk apapun dirinya.
Namun, dia juga mengaku membagi peran antara wanita karier, ibu, dan seorang istri bukanlah perkara mudah. Karenanya, Sari punya trik untuk mengatasinya.
Baca Juga : Menyayat Hati, Begini Reaksi Istri Richie Five Minutes Pergoki Sang Suami Selingkuh!