Ingat Kasus Baiq Nuril? Bila Alami Perlakuan Tak Menyenangkan, Selalu Catat dan Ingat Cara Hadapi Ancaman Pelecehan Seksual Ini!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Kamis, 7 Maret 2019 | 09:00 WIB
Sosok Baiq Nuril, perempuan yang mengalami pelecehan seksual oleh kepala sekolah di sekolah tempat ia bekerja. (KOMPAS.com/Karnia Septia)

Yang penting kita merasa tak nyaman dan apa yang kita keluhkan sesuai dengan norma-norma umum yang bisa menjatuhkan harkat perempuan.

Perlu diketahui, nilai kesopanan dan kesusilaan yang ada dari luar tubuh perempuan semata-mata untuk melindungi kita juga.

“Ketidaknyamanan sering ditepis sebagai suatu yang subjektif, misalnya dengan mematahkan pendapat bahwa jika wanitanya tertutup dan sopan, pelecehan seksual itu pasti tak terjadi. Padahal belum tentu.” Jelasnya. 

Baca Juga : Haru Biru Sungkeman Syahrini ke Rosano Barack, Panggilan Sayang Ini Jadi Sorotan: Papa Chano

Setelah mengidentifikasi sebuah tindakan pelecehan seksual, barulah kita mengumpulkan barang bukti.

Bagi Sri, apa yang dilakukan Nuril sudah tepat, yaitu melakukan perekaman.

Boleh juga mengumpulkan alat bukti lain atau saksi-saksi yang bisa mendukung demi menguatkan argumen kita.

Baca Juga : Bak Cerita Dongeng! Putus Kontak 16 Tahun, Pasangan Teman Kecil Ini Kembali Bertemu dan Langsung Putuskan Menikah