Kesetaraan Gender Mulai Diakui, Perempuan Duduki 29 Persen Posisi Kepemimpinan Senior Secara Global

By Winggi, Jumat, 8 Maret 2019 | 11:58 WIB
Kesetaraan Gender Mulai Diakui, Perempuan Duduki 29 Persen Posisi Kepemimpinan Senior Secara Global (Attila Csaszar)

NOVA.id - Di era modern saat ini, perempuan semakin unjuk gigi dalam setiap karya.

Salah satunya menjadi pemimpin di bidang bisnis.

Hal ini terlihat dari persentase bisnis secara global yang menunjukkan setidaknya satu perempuan dalam manajemen senior telah meningkat jadi 87 persen.

Baca Juga : Satpam Pergoki Reino Barack Bawa Koper Datangi Rumah Luna Maya Tengah Malam

Persentase ini naik sebanyak 12 persen sepanjang tahun 2018, menurut penelitian Women in Business terbaru dari Grant Thornton International yang dipublikasikan bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 8 Maret.

Diketahui secara menyeluruh, saat ini perempuan memegang 29 persen posisi kepemimpinan senior secara global.

Meski angka ini hanya naik 10 persen sejak 15 tahun terakhir, setengah dari peningkatan ini (5 persen) ternyata dicapai dalam setahun terakhir saja.

Baca Juga : Pamer Foto Berdua, Gading Marten Bongkar Kebiasaan Unik Sophia Latjuba

Laporan ini juga menyebut jika tindakan yang paling sering dilakukan untuk mendorong keragaman gender di antara bisnis global adalah memastikan peluang pengembangan karier yang setara yakni sebesar 34 persen.

Pemimpin global Grant Thornton International, Francesca Lagerberg mengatakan ini merupakan pencapaian yang sangat menggembirakan, sebab kesetaraan gender mulai dianggap serius dalam dunia usaha.

""Pencapaian ini sangat menggembirakan dan merupakan indikasi kuat bahwa kesetaraan gender mulai dianggap serius dalam dunia usaha.

Faktor eksternal seperti meningkatkan transparansi organisasi, pelaporan kesenjangan remunerasi berdasarkan gender dan dialog publik yang sangat masif seperti munculnya Aksi #MeToo telah membuat bisnis sadar akan perubahan yang diperlukan," ungkap Francesca Lagerberg.

Baca Juga : Reino Barack Baca Al Quran, Syahrini Memuji: Suami yang Sholeh

Namun meski begitu, walaupun jumlah perempuan dalam tingkat kepemimpinan senior telah meningkat pesat, masih saja terdapat kesenjangan kesetaraan gender di level kepemimpinan tertinggi yang signifikan.

Diketahui hanya terdapat 15 persen di dunia yang memiliki perempuan sebagai yang menjabat sebagai CEO atau Direktur Pelaksana.

Untuk posisi senior yang paling banyak diduduki perempuan adalah direktur sumber daya manusia yakni 43 persen.

Baca Juga : Rayakan Hari Perempuan Internasional, Google Buat Doodle dari Quotes Inspirasi 13 Perempuan Hebat

"Terlepas dari dukungan dunia bisnis yang kuat terhadap keragaman gender, perubahan di posisi puncak tetap lambat hingga sekarang.

Semoga peningkatan tajam dalam representasi perempuan dalam kepemimpinan senior yang kita lihat pada tahun ini bukan murni reaksi spontan terhadap iklim sosial saat ini dan kita akan dapat melihat kemajuan serupa di tahun-tahun mendatang." harap Francesca.

Dikatakan juga jika beragam kebijakan dalam dunia bisnis tidak serta merta mengarah pada pembahasan keragaman gender secara mendalam.

Baca Juga : Berita Terpopuler: Denny Sumargo Minta Anak DJ Verny Mencarinya hingga Istri Daniel Mananta Tampil bak Kate Middleton

Selain itu, kompleksitas dalam menerjemahkan kebijakan-kebijakan tersebut ke dalam praktik dan keberadaan stereotip tentang peran gender masih menjadi hambatan bagi kemajuan bisnis.

Dengan begitu kemajuan yang nyata dalam keragaman gender masih perlu diwujudkan.

Johanna Gani selaku Managing Partner Grant Thornton Indonesia, menambahkan supaya peningkatan ini terus berlanjut, diperlukan peran dari pemimpin senior khususnya pria dengan tindakan yang lebih terencana untuk membuka peluang bagi perempuan.

Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Fakta Tak Disangka Ifan Rivaldi sebelum Jadi MUA, Ternyata Pernah Jadi Atlet Renang!

"Agar peningkatan representasi perempuan di posisi senior terus berlanjut, diperlukan peran dari pemimpin senior khususnya pemimpin senior pria dengan tindakan yang lebih terencana untuk membuka kesempatan bagi wanita dalam memberikan kontribusinya di posisi pimpinan senior.

Perlu lebih dari sekadar dibuatnya kebijakan-kebijakan yang membahas peluang yang sama dalam pengembangan karier, bisa dalam perekrutan dan fleksibilitas dalam bekerja," pungkas Johanna.

Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Akan Kolaborasi Bareng Suju, Rossa Bakal Tampil Bergaya Hollywood selama Tahun 2019

Ia juga mengatakan tentunya kebijakan-kebijakan tersebut perlu ditaati dan dipadukan dengan komitmen nyata dari pimpinan senior.

"Untuk mencapai kemajuan yang signifikan, kebijakan-kebijakan ini perlu ditaati, ditegakkan dan direvisi secara teratur dan dinilai dampaknya.

Pada saat kebijakan-kebijakan tersebut dipadukan dengan komitmen nyata dari pimpinan senior, maka kita sudah mulai menciptakan budaya yang benar-benar inklusif," tambahnya. (*)