Orangtua Wajib Ingat: Mengabulkan Setiap Keinginan Anak Punya Risiko Buruk, Begini Penjelasan Ahli

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 12 Maret 2019 | 07:00 WIB
Orangtua Wajib Ingat: Mengabulkan Setiap Keinginan Anak Punya Risiko Buruk, Begini Penjelasan Ahli (iStock)

NOVA.id - Sebagai orangtua, apa yang menjadi permintaan anak kadang-kadang sulit sekali untuk kita kabulkan.

Bahkan, tak jarang kita pun kerap mengabulkan setiap keinginan anak, sekalipun anak sedang tidak memerlukan benda atau hal-hal tertentu.

Nah! Kita perlu tahu, mengabulkan setiap keinginan anak, apalagi kerap membanjirinya dengan hadiah, justru tak bagus buat perkembangan anak, lho!

Baca Juga : Sebelumnya Akui Tak Mau Menikah, Ini Alasan Reino Barack Mantapkan Hati Pinang Syahrini

Yup! Karena apa yang kita lakukan semenjak mereka kanak-kanak akan berpengaruh hingga mereka dewasa nantinya. Pendapat ini juga disetujui oleh Rizki Washarti Siregar, BA, M.Psi., Psikolog.

Menurut Kiki–biasanya disapa, boleh saja orangtua memberi hadiah karena ingin memberikan ganjaran (reward) atas kerja keras anak.

Contoh, anak menjadi juara umum di sekolahnya saat ujian akhir tingkat nasional SD.

Baca Juga : Ungkap Jenis Kelamin Bayinya, Tasya Kamila Sukses Bikin Keluarganya Heboh!

Nah, orangtua dapat memberi hadiah karena hal tersebut hanya terjadi satu kali dalam waktu enam tahun sang anak bersekolah di Sekolah Dasar.

Contoh lain, anak selalu ranking 15 dari 20 anak di kelasnya, lalu tiba-tiba meningkat ke ranking satu. Apabila orangtua ingin memberi hadiah, hal tersebut dapat dilakukan.

Hadiahnya juga tidak harus berupa barang, tetapi bisa pula dalam bentuk tamasya atau aktivitas spesial.

Baca Juga : Jakarta sampai Inggris, Terungkap 3 Bukti Kegigihan Reino Barack Dekati Syahrini hingga Resmi Menikah

Misalnya, merayakannya dengan makan-makan di restoran kesenangan sang anak.

Orangtua dapat menanyakan kepada anak atau menyesuaikan dengan keinginan anak.

Namun ingat, pemberian hadiah kepada anak jangan sampai mengganggu pengeluaran bulanan orangtua.

Baca Juga : Pet Kingdom Gelar Paw Jog untuk Rayakan Ulang Tahunnya yang ke-2

 

Menurut Kiki, pada prinsipnya, pemberian hadiah dapat dilakukan berdasarkan kondisi finansial orangtua dan keistimewaan situasi/perilaku anak.

Jadi tidak boleh terlalu sering juga.

“Kalau terlalu sering, ada kemungkinan sang anak akan terkondisikan dan akibatnya hanya mau berperilaku baik bila ia mengetahui ada imbalannya.”

Baca Juga : Oats Sebagai Solusi Praktis Untukmu yang Sering Skip Sarapan!

“Oleh karena itu, sebaiknya pemberian hadiah tidak dibiasakan, namun dapat dilakukan pada momen-momen tertentu,” papar lulusan the University of Queensland di Brisbane, Australia (2004) yang melanjutkan pendidikan S2-nya di Universitas Indonesia ini.

Sebenarnya, kunci dari menanamkan perilaku baik pada anak terletak pada kemampuan orangtua mengomunikasikan dampak dari suatu perilaku dan pemahaman anak.

Kalau anak sudah memahaminya, tanpa perlu dipuji-puji atau dikasih hadiah, anak sudah termotivasi sendiri, kok, untuk menjadi anak yang baik.

Baca Juga : Bongkar Sifat Ibu Reino Barack, Syahrini Akui Dapat Panggilan Unik ala Jepang!

Nah, lebih baik mendidik anak menjadi baik tanpa harus diiming-imingi hadiah, bukan?(*)

Julie Erikania