Bahkan pasien juga dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik, dan diabetes pada saat sebelum dan sesudah tindakan bariatrik ini.
"Bagi pasien obesitas morbid yang membutuhkan penurunan berat badan secara ekstrim, bedah bariatrik memiliki berbagai kelebihan, salah satunya dapat menurunkan berat badan dengan lebih cepat dan relatif mantap.
Dengan menggunakan minimal invasive laparoscopy, pasien akan merasakan nyeri yang lebih minimal, juga risiko komplikasi tindakan yang lebih rendah, sehingga masa rawat inap di rumah sakit akan lebih singkat," jelas dr. Peter.
Baca Juga : Reaksi Gading Marten Saat Tahu Gisel Jalin Hubungan dengan Wijin
Disebutkan jika bedah bariatrik ini juga menjadi solusi bagi pasien yang memiliki riwayat diabetes.
Dengan begitu bedah bariatrik sering disebut dengan bedah metabolik.
Teknik gastric bypass, dapat dicapai remisi (hilangnya gejala sehingga tidak memerlukan pengobatan lagi) pada lebih dari 80 persen penderita diabetes tertentu. Remisi ini bisa terjadi dalam beberapa hari sesudah operasi dan tidak harus menunggu berat badan pasien menurun.
Namun dr. Peter mengingatkan jika bedah bariatrik bukanlah satu-satunya peluru emas.
Baca Juga : Blak-blakan, Gisella Anastasia Sudah Berani Sebut Wijin Pawang Hati
Faktor utama untuk berhasilnya tindakan ini yakni komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien.
"Meski mampu menurunkan bobot tubuh dengan cepat, bedah bariatrik bukanlah peluru emas, tindakan ini hanya sebagai pendukung.
Faktor utama keberhasilan bariatrik adalah komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien untuk mengubah gaya hidup mereka seumur hidup," ungkap dr. Peter. (*)