Lama Bermain Gawai Bisa Akibatkan Neuropati, Ini Penjelasan Ahli

By Alsabrina, Rabu, 27 Maret 2019 | 21:02 WIB
Love your Nerve with Neurobion (Sabrina/NOVA.id)

NOVA.id - Penggunaan gadget atau gawai saat ini menjadi kebutuhan krusial masyarakat terkait dengan kemudahan komunikasi, mencari informasi, hingga transportasi dalam genggaman semata.

Hal ini didukung data dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) 2017 yang menyatakan bahwa jumlah pengguna internet mencapai 143 juta atau hampir 55% dari penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta jiwa.

Baca Juga : Tsania Marwa Dianiaya, Pengacara Atalarik Syach Sesalkan Kejadian Tersebut

Tingginya intensitas penggunaan gawai dapat memperluas risiko terkena gejala neuropati terhadap masyarakat produktif dan dapat berisiko fatal apabila tidak ditangani segera dengan benar.

Fita Maulani, Sekretaris Jenderal Asosiasi Internet of Things Indonesia, mengungkapkan, "Berdasarkan survei APJII 2017, 50% pengguna aktif internet menggunakan smartphone.

"Di kalangan millenial berusia 20 – 35 tahun yang 94,4% telah terkoneksi internet, sebanyak 98,2% menggunakan smartphone rata-rata 7 jam sehari dan bahkan 79% langsung memeriksa smartphone 1 menit setelah bangun tidur.

Baca Juga : Lama Kandas, Ternyata Begini Gaya Berpacaran Ariel NOAH dan Luna Maya Dulu!

"Perkembangan teknologi artinya banyak kemudahan, namun di saat yang sama screentime lebih lama dan dapat berisiko terhadap kesehatan."

Pemakaian gawai atau gadget secara berlebihan ini pun akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah berisiko terkena neuropati atau rusaknya jaringan saraf tepi.

Baca Juga : Banyak yang Bilang Meminum Pil KB Membuat Rahim Jadi Kering, Benarkah?

Saraf tepi adalah penghubung organ tubuh dengan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh (organ dalam, mata, pendengaran, penghidu, kelenjar keringat, kulit dan otot - otot).

Karena itu, sangat penting untuk dijaga agar tetap berfungsi maksimal dan terhindar dari neuropati atau kerusakan saraf tepi.

Ketika saraf tepi mengalami kerusakan maka akan muncul gejala-gejala seperti kesemutan, kebas, kram, dan kelemahan otot yang disebut dengan neuropati.

Baca Juga : Perempuan Ini Lahirkan Bayi Kembar Beda Ayah, Kok Bisa?

Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, menjelaskan, "Aktivitas dengan gerakan berulang dapat menjadi faktor risiko neuropati, termasuk penggunaan gawai terlalu lama.

"Bagian tubuh pengguna gawai yang berisiko terkena neuropati adalah jari tangan karena dapat menyerang saraf tangan dan menyebabkan kesemutan atau kebas hingga rasa nyeri yang menetap.

Baca Juga : Hapus Foto dan Blok Akun Instagram Suami, Evi Masamba Urungkan Cerai: Kasihan Masa Lahir Nggak Ada Bapak

"Pencegahan dan pengobatan dini neuropati sangat penting untuk dilakukan mengingat kerusakan saraf akan bersifat irreversible apabila kehilangan serabut saraf di atas 50%".

Sehingga dibutuhkan penanganan tepat untuk penyakit neuropati dan salah satunya adalah mengonsumsi vitamin, seperti vitamin neurotropik dari Neurobion.

Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), menambahkan, “Pencegahan neuropati dapat dilakukan dengan mudah.

Baca Juga : Paula Verhoeven Dikabarkan Hamil, Baim Wong: Doakan Saja

"Pada Studi Klinis 2018 NENOIN (Penelitian Non-intervensi dengan vitamin neurotropik) membuktikan bahwa konsumsi kombinasi Vitamin Neurotropik yang terdiri dari vitamin B1, B6, dan B12 secara rutin dan berkala dapat mengurangi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit secara signifikan hingga 62,9% dalam 3 bulan periode konsumsi.

Baca Juga : Bibi Ardiansyah Ungkap Vanessa Angel Akui Sedang Berhubungan Badan dengan Rian Saat Digerebek Polisi

"Vitamin neurotropik yang digunakan dalam studi ini adalah Neurobion Forte.”

"Total Solution yang kami komunikasikan dimulai dari edukasi gejala, dampak, dan pencegahan neuropati, rutin konsumsi produk vitamin neurotropik berkualitas yang terbukti klinis dengan varian yang disesuaikan dengan tingkat gejala.

Baca Juga : Nyanyikan Lagu Ini Bak dari Hati, Luna Maya: Namun Ku Gagal Lagi!

"Periksakan dini di ‘Neuropathy Check Point’ jika merasakan gejala ringan dan segera konsultasikan jika gejala mulai mengganggu, dan aktif melakukan senam kesehatan saraf NeuroMove.

"Masyarakat dapat mengonsumsi Neurobion Forte apabila mengalami gejala neuropati ringan sampai berat.

Baca Juga : Sering Disepelekan, Minum Sambil Berdiri Berakibat pada Fungsi Ginjal

"Selanjutnya, untuk menjaga dan mencegah gejala Neuropati muncul kembali, dapat dilanjutkan dengan Neurobion putih," tutup Anie Rachmayani Consumer Health Associate Director of Marketing, PT P&G PHCI Indonesia.(*)