Kisah Heroik Bocah Disabilitas yang Jadi Penyelamat 22 Turis Malaysia dari Longsor NTB

By Hinggar, Minggu, 31 Maret 2019 | 19:30 WIB
Kisah Heroik Bocah Disabilitas yang Jadi Penyelamat 22 Turis Malaysia dari Longsor NTB (kompas.com)

NOVA.id - Seorang anak disabilitas berusia 12 tahun menjadi penyelamat dari para turis asal Malaysia yang berjumlah 22 orang yang menjadi korban bencana longsor di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara NTB.

Kejadian longsor tersebut terjadi pada 17 Maret lalu, bocah bernama Taufik menuntun para wisatawan untuk keluar dari lokasi bencana di kawasan wisata tersebut.

Sebuah gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang NTB dan mengakibatkan longsor di tempat wisata itu.

Baca Juga : Usai si Bungsu Raih 4 Emas, Kini Anak Sulung Donna Agnesia Sukses Kalahkan 600 Orang dan Segera Dikirim ke Phuket!

Taufik yang menjadi pemandu wisata di sana menunjukkan jalur aman untuk kembali dan mendapatkan pertolongan.

"Hari ini kami akan pulang ke Malaysia dan sungguh anak kecil yang menolong kami, sangat hebat," kata seorang wisatawan, Wong Siew Lim (56).

Taufik tak bisa mendengar dan berbicara, bahkan dia terlahir tanpa daun telinga.

Baca Juga : Luna Maya Pamer Jam Seharga Rp230 Juta dan Cincin Mewah, Sindir Syahrini?

Memiliki kekurangan karena mengalami tunarungu, Taufik memilih melakoni pekerjaan tersebut karena dia menjadi tulang punggung keluarga.

Dia juga telah menghabiskan masa kecilnya di kawasan wisata Tiu Kelep tersebut.

Taufik tinggal dalam kekurangan dan kesederhanaan, bersama dengan sepupu dan neneknya.

Baca Juga : Bikin Bangga, 3 Anak Artis Ini Harumkan Nama Indonesia Sebagai Atlet Gymnastic dan Sabet Banyak Medali!

Orang tua Taufik bercerai dan ia tinggal bersama neneknya Siranim.

Dia membantu sang nenek memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditambah lagi sang kakek juga merantau ke Malaysia.

Kepala Dusun Lendang Cempaka, Senaru, Sarwan tak terlalu setuju jika Taufik merupakan tulang punggung keluarga.

Baca Juga : Perempuan Ini Hampir Meninggal Setelah Menyuntikkan Jus Buah ke Urat Nadinya

"Dibilang tulang punggung keluarga sih endak juga karena mereka mengandalkan kiriman dari kakeknya yang merantau di Malaysia.

Tapi kalau ada rezeki yang didapat dari air terjun akan diberikan ke neneknya untuk membantu biaya makan minum," ungkap Sarwan.

Melihat kondisi Taufik banyak orang yang bersimpati padanya dan menawarkan operasi untuk memperbaiki kondisinya.

Bahkan pihak dari Malaysia yang merasa berutang budi pada Taufik pun  menawarkan pengobatan agar ia bisa berbicara dan mendengar.

Baca Juga : Punya Dua Orang Tua Sambung, Aurel Hermansyah Tunjukkan Beda Kedekatannya dengan Nama Panggilan

Taufik ingin dibawa Tim Global Peace Mission Malaysia dan Kedutaan Besar Malaysia untuk menjalani pengobatan.

Tetapi nenek Taufik, Siranim merasa ragu dengan penawaran tersebut.

Ia takut jika Taufik meninggal saat operasi.

Baca Juga : Fadel Islami Lamar Janda Kaya, Muzdalifah Siap Nikah Keempat Kalinya

 

Baca Juga : Fadel Islami Siap Nikahi Muzdalifah, Impian Fadel Cuma Ingin Dompleng Ketenaran Janda Nassar untuk Jadi Aktor?

"Mau dia (Taufik) dioperasi, tapi nenek saya takut. Nanti Taufik meninggal, tak ada yang cari uangnya," kata Rumeni, salah satu seppupu Taufik.

Tak hanya tawaran operasi, dari Malaysia, Pemkab Lombok Utara juga mengupayakan agar Taufik bisa bersekolah.

Diketahui Taufik hingga saat ini belum bersekolah dan membutuhkan sekolah khusus. (*)