Meskipun temuan ini tidak didasarkan pada analisis sebab-akibat yang mendalam karena pengguna rokok elektronik yang diperiksa untuk penelitian ini bukan perokok jangka panjang karena produk jenis ini baru menyebar luas dalam dekade terakhir.
Vindhyal juga mencatat bahwa sebagian besar pengguna e-cigarette adalah mantan perokok, sehingga masalah jantung bisa disebabkan oleh penggunaan tembakau seumur hidup.
"Sampai hari ini, efek penggunaan rokok elektronik pada jantung dan vena tidak banyak diketahui.
Baca Juga : Ini Sosok yang Viral Nyanyikan Lagu Sayang dari Via Vallen Pakai Bahasa Isyarat Saat Debat Pilpres 2019
Data yang diperoleh dari penelitian berfungsi sebagai sinyal alarm dan itu akan mengarah pada tindakan lebih lanjut dan kesadaran terhadap bahaya rokok elektronik," sambung Vindhyal.
Meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk mengatakan apakah rokok elektronik, yang tidak mengandung zat penyebab kanker seperti rokok normal kurang berbahaya daripada rokok normal dan produk tembakau lainnya.
Penelitian mengungkapkan bahwa produk ini harus dianggap serius berisiko terhadap kesehatan.
Baca Juga : Latar Belakang Fadel Islami Terbongkar Setelah Lamar Muzdalifah, Pernah Bermimpi Menjadi Aktor
Tapi, bagaimana pun rokok memang tidak baik untuk kesehatan kita Sahabat NOVA!(*)
Artikel ini telah tayang di laman grid.health.id dengan judul Studi: Pengguna Rokok Elektronik Hadapi Risiko Serangan Jantung