Pengguna Elektronik Ternyata Lebih Mudah Terkena Serangan Jantung! Begini Kata Ahli

By Tentry Yudvi Dian Utami, Senin, 1 April 2019 | 23:00 WIB
Pengguna Elektronik Ternyata Lebih Mudah Terkena Serangan Jantung Lho! (grid.health.id)

NOVA.id – Pemakaian rokok elektronik sekarang sudah semakin banyak digandrungi orang Indonesia, terutama generasi milenial.

Banyak yang bilang jika memakai rokok elektronik lebih aman ketimbang rokok pada umumnya.

Tapi, sebuah studi dari dari American College of Cardiology di New Orleans mengungkapkan bahwa pengguna rokok elektronik menghadapi risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang tidak menggunakan produk-produk tersebut.

Baca Juga : Diam-Diam Bercerai dengan Polisi, Anissa Bahar Ternyata Telah Menjanda Selama 3 Tahun

Dilansir dari laman The Daily Sabah, ACC juga menyebutkan, orang yang merokok rokok elektronik setiap hari 34% lebih mungkin daripada pengguna non-rokok untuk menderita serangan jantung.

Studi ini melibatkan para sarjana dari Fakultas Kedokteran Universitas Kansas di Amerika Serikat mempelajari data dari sekitar 100.000 pengguna rokok elektronik antara tahun 2014 dan 2017.

Penelitian mereka menemukan bahwa risiko penyakit jantung koroner pada pengguna rokok elektronik adalah 25% lebih tinggi daripada bukan perokok, sementara risiko depresi dan gangguan kecemasan juga 55% lebih tinggi dibandingkan dengan bukan pengguna.

Baca Juga : 9 Tahun Menikah Tanpa Berita Miring, Nia Ramadhani Singgung Janji Ardi Bakrie

Meskipun temuan ini tidak didasarkan pada analisis sebab-akibat yang mendalam karena pengguna rokok elektronik yang diperiksa untuk penelitian ini bukan perokok jangka panjang karena produk jenis ini baru menyebar luas dalam dekade terakhir.

Vindhyal juga mencatat bahwa sebagian besar pengguna e-cigarette adalah mantan perokok, sehingga masalah jantung bisa disebabkan oleh penggunaan tembakau seumur hidup.

"Sampai hari ini, efek penggunaan rokok elektronik pada jantung dan vena tidak banyak diketahui.

Baca Juga : Ini Sosok yang Viral Nyanyikan Lagu Sayang dari Via Vallen Pakai Bahasa Isyarat Saat Debat Pilpres 2019

Data yang diperoleh dari penelitian berfungsi sebagai sinyal alarm dan itu akan mengarah pada tindakan lebih lanjut dan kesadaran terhadap bahaya rokok elektronik," sambung Vindhyal.

Meskipun perlu penelitian lebih lanjut untuk mengatakan apakah rokok elektronik, yang tidak mengandung zat penyebab kanker seperti rokok normal kurang berbahaya daripada rokok normal dan produk tembakau lainnya.

Penelitian mengungkapkan bahwa produk ini harus dianggap serius berisiko terhadap kesehatan.

Baca Juga : Latar Belakang Fadel Islami Terbongkar Setelah Lamar Muzdalifah, Pernah Bermimpi Menjadi Aktor

Tapi, bagaimana pun rokok memang tidak baik untuk kesehatan kita Sahabat NOVA!(*)

Artikel ini telah tayang di laman grid.health.id dengan judul Studi: Pengguna Rokok Elektronik Hadapi Risiko Serangan Jantung