NOVA.id – Kesan pertama yang terlintas dibenak kita jika melihat pembawa acara berita sepertinya hanya satu kata yakni ‘serius’.
Apalagi pembawa acara berita di televisi besar yang notabene selalu menghiasi layar kaca dengan muka yang cukup serius tergantung berita yang tengah ia bacakan.
Rupanya kesan tersebut juga melekat pada mantan pembawa acara berita Tina Talisa.
Baca Juga : Joshua Suherman Akui Pernah Cemburu pada Kebahagiaan Orang Lain
Menurutnya banyak orang yang menganggap bahwa Tina merupakan orang yang sangat serius.
“Banyak orang yang berpikir saya adalah tipe orang yang serius sekali, faktanya saya senang bercanda tapi serius juga,” ungkap Tina Talisa saat berbincang dengan Nova di kediamannya, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Apalagi kini ia harus turun ke daerah pemilihan karena tengah mencalonkan diri sebagai caleg Jabar II dari Partai Nasional Demokrat, sehingga mengharuskan dirinya bersinggungan langsung dengan orang baru.
Baca Juga : Haru! Kebaikan Hati Seorang Sahabat, Selama 6 Tahun Gendong Temannya ke Sekolah
“Kalau ketemu langsung orang kadang berpikir terutama saya sekarang di daerah pemilihan 'oh teh Tina, ternyata enggak seserius itu ya, ternyata senang bercanda ya',” jelasnya.
Tak hanya itu, mungkin karena dilatih untuk melapalkan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat masih menjadi pembawa acara berita, logat Sunda yang dimilikinya seakan memudar hingga membuat orang lain salah menduga.
“Orang juga kadang berpikir saya bukan asli Sunda, saya tidak tahu apakah karena wajah saya enggak terlalu kelihatan sunda atau karena logat berbicara saya pada saat berbicara bahasa Indonesia enggak kelihatan Sunda sama sekali, tapi kalau sudah berbicara bahasa Sunda, percayalah saya Sunda pisan.”
Baca Juga : Klinik Kecantikan Bagaikan Musuh Bagi Tina Talisa, Kenapa ya?
“Kalau di daerah pemilihan juga saya sering menggunakan bahasa Sunda dan ini membuat saya bahagia karena serasa saya kembali ke akar budaya saya,” tutur mantan finalis Puteri Indonesia 2003 ini.
Tak sampai disitu, tuntutan pekerjaan juga nyatanya menjadikan orang lain salah persepsi pada dirinya.
Padahal menjaga pola makan dan asupan makanan bukanlah kebiasaannya.
“Soal makanan karena harus menjaga penampilan pada saat masih menjadi news anchor maka harus diet ketat menjaga makanan ini itu, faktanya tidak seperti itu. Saya makan segala macam, makan jeroan, duren, senang makanan pedas dan relative sangat pedas, saya makan jengkol, pete, saya pemakan segala,” tukasnya.