Museum Macan Gelar Pameran Lukisan Karya Jeihan yang Tak Kalah Menarik

By Laili Ira Maslakhah, Sabtu, 6 April 2019 | 16:06 WIB
Pameran Museum MACAN karya Jeihan (dok. Museum MACAN)

NOVA.id - Setelah dibuka untuk umum pada bulan Maret 2018 lalu, Museum MACAN terus menghadirkan pameran dari karya seniman terkenal.Sebut saja seperti Yayoi Kusama, Arahmaiani, hingga Lee Mingwei.

Baca Juga : Pamer Gandengan Baru, Elly Sugigi: Dia Pengusaha Muda, Semoga Bukan PansosSetelah sukses dengan pameran dan beberapa instalasi, kini Museum MACAN menghadirkan lukisan karya Jeihan Sukmantoro dengan tema Hari-hari di Cicadas. Lukisan bertemakan Jeihan: Hari-hari di Cicadas ini menampilkan 30 potret lukisan yang dibuat Jeihan Sukmantoro dalam rentang waktu 1963-1980 ketika ia tinggal di Cicadas, sebuah kawasan di timur Bandung.

Baca Juga : Ini Sosok Citra Juvita, Dokter Muda Cantik yang Dikabarkan Gantikan Posisi Gisel di Hati Gading!Jeihan Sukmantoro sendiri dikenal sebagai seniman dengan lukisan yang menampilkan mata yang dihitamkan.

Karya pertama Jeihan yang digambar tahun 1963 berjudul 'Aku'. (Laili Ira Maslakhah)
Hal ini sebagai respon dirinya terhadap pergolakan sosial dan politik di Indoensia pada tahun 1960.

 

"Jadi, karya Jeihan: Hari-hari di Cicadas ini berisi lukisan-lukisan tetangga dan orang-orang yang ditemuinya saat masih tinggal di Cicadas," jelas Ady Nugraha, Asisten Kurator, Museum MACAN.

Baca Juga : Me Time 5 Menit Aja ala Tatjana Saphira Bisa Dicontoh! Seperti Apa?"Saat tinggal di Cicadas, hanya beliau yang punya TV. Hal ini yang membuat banyak tetangga main ke rumahnya. Nah, saat tetangganya ini mengunjungi rumahnya, di situ lah Pak Jeihan melukis satu per tetangganya dengan ciri mata dihitamkan. Jadi, kalau dilihat tuh lukisannya terasa intim, seperti ada keakraban antara Jeihan dengan objek yang dilukisnya," tambahnya.

Jeihan tengah melihat hasil karyanya di Museum MACAN (dok. Museum MACAN)
Bukan tanpa alasan, sapuan hitam pada lukisan Jeihan memiliki arti yang cukup dalam. Sapuan hitam pada mata menggambarkan keprihatinan Jeihan terhadap masa depan yang tak menentu.

Baca Juga : Mayangsari Komentari Gaya Bella Saphira saat Bersanggul Jawa! Kenapa?"Mata hitam menyimbolkan kalau manusia itu memiliki keterbatasan untuk melihat masa depan. Kita enggak ada yang tahu lima menit ke depan atau bahkan satu detik ke depan akan ada apa. Hal ini juga berhubungan sama spiritual Jeihan sendiri," jelas Ady Nugraha.Kamu bisa menikmati karya Jeihan di Museum MACAN hingga 16 Mei 2019. (*)