NOVA.id - Orang tua mana yang rela melihat anaknya menjadi korban kekerasan?
Apalagi korban tindak kekerasan yang terjadi di sekolah.
Tapi, jika si kecil menjadi korban kekerasan di sekolah, jangan-jangan karena kita menutup mata pada kondisi dan kegiatan anak di sekolah.
Baca Juga : Kasus Audrey, Menteri Yohana Yembise Turun Tangan Langsung ke Pontianak
Tempat yang seharusnya membuat nyaman dan memberikan didikan etika dan moral pada anak dalam membangun relasinya dengan sesama dan dunia luar.
Seringkali si kecil tidak berani untuk mengutarakan berbagai masalahnya kepada orang tua atau bahkan mungkin justru kita yang sering kali menutup mata.
Merasa bahwa permasalahan anak adalah hal sepele yang wajar dialami ketika memasuki usia sekolah.
Baca Juga : Tak Percaya Dirinya Jadi Orang Terkaya ke-74 di Dunia, Pria Ini Tarik Uang Tunai Rp140 Miliar Sebagai Bukti
“Terkadang anak-anak tidak bisa menyampaikan secara jelas bahwa ia memiliki masalah dengan teman dan gurunya. Bukan hanya tidak menyampaikan, tapi cenderung menutupi," ungkap Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia.
Oleh karenanya, orang tua harus sensitif terhadap perubahan emosional dan perilaku yang dialami anak.
"Sebab jika anak kita bisa berbicara terbuka dan orangtua peka, jadi lebih bisa dideteksi sejak dini untuk meminimalkan dampak yang didapat,” tambahnya
Baca Juga : Natasha Rizky Ceritakan Alergi Susu Sapi yang Dialami Putri Keduanya
Untuk itu orang tua perlu meningkatkan pengawasan untuk mengatisipasi tidak kekerasan yang mungkin bisa menimpa si kecil.
Salah satu caranya, yakni dengan lebih sensitif dengan perubahan perilaku si kecil.
Perlu di waspadai jika perilaku anak kita berubah menjadi lebih sedih, murung, prestasi dan konsentrasi menurun, bahkan anak menolak untuk sekolah.
Baca Juga : Lama Vakum, Band PADI akan Gelar Konser di Waterbom PIK
Nah, cobalah untuk lebih peka pada kondisi ini.
Jangan-jangan si kecil memang sedang mendapatkan masalah di sekolah.
Tapi perlu diingat, kita tidak bisa mengecek dari satu jenis perubahan perilaku saja, melainkan keseluruhan dari berbagai macam data dan indikator, ya. (*)