NOVA.id - Di era yang serba modern ini melihat seorang ibu bekerja dan berkarir bukanlah sesuatu hal yang aneh.
Akan tetapi, permasalahan yang kerap mucul yaitu, bagaimana membagi waktu antara bekerja dan mengasuh sang buah hati?
Solusi yang ditawarkan pun kian beragam dalam membantu para working mothers, salah satunya daycare.
Baca Juga : Berderai Air Mata, Audrey Terangkan pada Hotman Paris Saat Dianiaya Siswa SMA: Ditekan-tekan Organ Intimnya
Daycare menjadi pilihan bagi sebagian orang tua yang harus bekerja dan hendak menitipkan anaknya.
Mereka menganggap daycare memiliki nilai lebih dalam membantu mengembangkan pendidikan dan pengasuhan anak.
Misalnya, jika dibandingkan menitipkannya pada baby sitter ataupun orang tua dan mertua.
Baca Juga : Ngaku Dihack, Erin Taulany Masih Unggah Makan Bersama Anaknya, Netizen: Pintar Boleh Asal Jangan Membodohi!
Lantas, memang apa sih untung dan ruginya jika kita pakai jasa daycare?
Jika sebenarnya dititipkan ke keluarga pun bisa.
Kalau hanya sekadar menitipkan itu bukan persoalan, tapi apa manfaat yang didapat ketika kita memutuskan untuk menitipkan anak kepada siapa dan dimana, itu yang paling utama.
Baca Juga : Tidur dengan Rambut Basah Apakah Picu Kerusakan Rambut? Ini Kata Ahlinya
Namun, sebelum bulat tekad menitipkan anak di daycare, Sahabat NOVA harus tahu dulu plus dan minusnya bagi perkembangan anak
Kelebihan Daycare Bagi Anak
- Mengembangkan sosialiasi dengan sebaya atau lintas usia.
- Mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasa
- Kesempatan main dengan sebaya yang lebih intens
- Mengembangkan kemandirian
- Anak diawasi oleh orang dewasa yang terpercaya (untuk ini ortu harus mencari daycare yang berkualitas)
Baca Juga : Tuai Sorotan, Begini Jawaban Bijak Anak Mayangsari Saat Dikomentari Wajahnya Mirip Almarhum Adi Firansyah
Kelemahan Daycare bagi Anak
- Anak mungkin saja tidak mengenal tetangga atau lingkungan rumahnya karena setiap hari dititipkan di lingkungan lain.
- Bila tenaga pengasuh sangat minim sementara anak yang ditampung banyak, bisa jadi pengawasan dan rangsangan belajar yang diterima anak minim. Tidak adanya pengawasan secara personal dan bonding yang terbentuk kurang optimal padahal diusia balita anak sedang belajar untuk mempercayai orang dewasa yang mengasuhnya.
- Tempat terbatas karena harus berbagi ruang dengan anak lainnya.
Baca Juga : Mayangsari Meradang Khirani Dituding Hasil Hubungannya dengan Almarhum Adi Firansyah: Hati-Hati Kamu Bicara!
Nah, daycare memang bisa menjadi solusi menitipkan anak, jika dibandingkan menitipkan pada orangtua sendiri, mertua, atau baby sitter.
Dari sisi pemberian stimulasi, orangtua tidak harus memikirkan sendiri cara-cara stimulasi karena daycare biasanya sudah menyusun programnya, dipandu seorang ahli perkembangan anak. (*)