Terduga Bom Bunuh Diri Sri Lanka Terekam Kamera Menepuk Kepala Gadis Kecil Sebelum Melancarkan Aksinya

By Hinggar, Kamis, 25 April 2019 | 07:00 WIB
Diduga Tersangka Bom Bunuh Diri Sri Lanka Terekam Kamera Menepuk Kepala Gadis Kecil Sebelum Melancarkan Aksinya (metro.co.uk)

NOVA.id - Serangan bom beruntun yang terjadi di Sri Lanka pada Minggu (21/04) telah menelan banyak korban terutama dari warga sipil.

Tercatat ada lebih dari 300 orang meninggal dunia dalam serangan bom yang terjadi sebanyak 8 kali dalam sehari di negara tersebut.

Sebuah rekaman CCTV menunjukkan terduga tersangka berinteraksi dengan seorang bocah yang ada di dekat gereja.

Baca Juga : Haru! Koma Selama 28 Tahun, Perempuan Ini Langsung Panggil Nama Anak yang Diselamatkannya

Dalam rekaman terlihat pria tersebut menggunakan tas ransel dan berinteraksi dengan seorang anak perempuan sebelum melakukan aksinya.

Diketahui lokasi dari penyerangan itu berada di gereja Katolik St. Sebastian, di Negombo, Sri Lanka.

Pria itu terlihat menepuk kepala seorang anak perempuan, hal ini diungkapkan seorang jamaah yang membatalkan beribadah di gereja itu.

Baca Juga : Lakukan Tes pada Bulu Kakinya, Polisi Sebut Yoochun JYJ Positif Pakai Narkoba

 

 

Bocah kecil itu adalah cucu Dilip Fernando, dan ia menceritakan sesaat sebelum peristiwa ledakan terjadi.

"Di akhir misa mereka melihat seorang pemuda pergi ke gereja dengan membawa tas yang berat.

Baca Juga : Nahas, Kakak Adik ini Lolos dari Ledakan Pertama tetapi Tewas di Ledakan yang Terjadi Berikutnya di Sri Lanka

"Dia menyentuh kepala cucuku sebelumnya, itu pembom," kata Mr. Fernando.

Mr. Fernando tak jadi beribadah di gereja tersebut karena di sana penuh sesak.

Terjadi serangan di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka, pada Minggu Paskah.

Baca Juga : Tuai Sorotan, Begini Jawaban Bijak Anak Mayangsari Saat Dikomentari Wajahnya Mirip Almarhum Adi Firansyah

Sekitar 500 orang terluka dan lebih dari 300 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut.

Pihak berwenang telah menahan 40 orang sehubungan dengan serangan yang terjadi, dan meminta orang tetap waspada. (*)