Hati-Hati Pakai Dompet Digital, Bisa Untung atau Malah Boros!

By Muhamad Yunus, Rabu, 24 April 2019 | 17:06 WIB
Belanja online bisa bikin kita hemat, tapi juga bisa bikin boros (praetorianphoto)

NOVA.id – Menjelang weekend, biasanya dompet digital gencar promo.

Tapi kita harus hati-hati pakai dompet digital, karena bisa untung atau malah boros!

Dompet digital seperti Gopay, Ovo, Link Aja, Dana, maupun Sakuku memang bikin kita terpikat dengan promonya.

Baca Juga : Resmi Menikah, Ajun Perwira Pakai Konsep Adat Bali dan Menangis Saat Berjanji pada Sang Istri

Masalahnya, tanpa penggunaan yang teliti, kita bukannya untung, malah akhirnya jadi boros.

Menurut konsultan finansial Tejasari Asad, sebagai konsumen kita harus hati-hati dalam menggunakan aplikasi dompet digital untuk belanja online.

Meski terancam jadi boros, harus diakui penggunaan dompet digital bawa pengaruh positif juga buat kita sebagai pengguna.

“Karena biasanya banyak diskon, jadi kita bisa berhemat. Saat menggunakan layanan itu, uangnya kan memang ada. Jadi cuma mindahin doang. Kalau uangnya sudah habis, ya berhenti,” kata Tejasari tersenyum.

Baca Juga : Belajar dari Kasus Audrey, Kedua Pihak Akhirnya Sama-Sama Jadi Korban

 

Tapi pengaruh lainnya, ya itu tadi, dompet digital bisa mengundang kita jadi konsumtif.

Kadang akhirnya, ada atau tidak ada iming-iming penawaran yang menggiurkan, kita tetap saja ketagihan untuk berbelanja dan terus berbelanja — dan sering kali untuk kebutuhan yang bukan mendesak.

Parahnya lagi, kita menggunakan layanan dompet digital yang bisa berutang dengan cara menggunakan pembayaran pakai kartu kredit.

Baca Juga : Belajar dari Kasus Audrey, Kedua Pihak Akhirnya Sama-Sama Jadi Korban

“Boros? Ya, mungkin. Kita bisa jadi konsumtif, apalagi jika kita bayar dengan cara berutang. Ini agak bahaya,” ingat Tejasari.

Kepada NOVA, Tejasari mengisahkan salah seorang kliennya yang sempat terjebak pada perilaku belanja online yang negatif.

Diceritakannya, suatu kali, klien itu memanfaatkan fitur cicilan beli emas di salah satu toko online.

Setelah emas terbeli, dia pun menjual kembali emas yang dibelinya demi mendapatkan uang cash.

Baca Juga : Sodorkan Foto Mayangsari ke Hakim, Putri Sulung Bambang Trihatmodjo dan Halimah: Pak, Jangan Ceraikan Bapak Ibu Saya!

“Uang itu kemudian dipakai untuk belanja, kemudian habis. Namun, dia masih harus membayar cicilan yang jadi kewajibannya. Jadilah berutang. Ini agak bahaya,” ungkap Tejasari.

Menurut Tejasari, perilaku seperti itu sebaiknya tak dilakukan, karena akan mengganggu hitung-hitungan keuangan setiap bulannya.

Sementara jika tak berutang, kita akan lebih terkontrol, karena hanya memanfaatkan apa yang ada saja.

Baca Juga : Dalam Rangka Ulang Tahun ke-3, Ruparupa Jual Air Cooler Cuma 3 Ribu

“Jadi butuh komitmen yang kuat juga untuk tak terjebak pada perilaku konsumtif,” tukas Tejasari.

Anda sendiri bagaimana? (*)