Demi Rp200 Juta, Mahasiswi Perempuan di China Rela Jual Sel Telur Mereka

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 14 Mei 2019 | 18:00 WIB
Demi Rp200 Juta, Mahasiswi Perempuan di China Rela Jual Sel Telur Mereka (Intisari)

NOVA.id – Mahasiswa perempuan di China nekat untuk menjual sel telur untuk mendapatkan uang ratusan juta.

Berita mahasiswi perempuan menjual sel telur itu pun menjadi sorotan dunia, terutama oleh aktivis kemanusiaan.

Sebab, menjual sel telur merupakan tindakan illegal yang bisa membahayakan nyawa, walaupun bayaran satu sel telur bisa begitu mahal.

Baca Juga : Tak Disangka, Almarhum Olga Syahputra Pernah ImamiJessica Iskandar Saat Salat

Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa di universitas ternama berbondong-bondong menjual sel telur mereka.

Seperti dilansir China South Morning Post, sel telur mereka laku dijual dengan harga 100.000 yuan atau sekitar Rp200 juta.

Padahal hukum di China melarang perdagangan sel telur manusia.

Baca Juga : Ramadan Menawan: 5 Gaya Hijab Ayudia Bing Slamet yang Bisa Jadi Inspirasi untuk Kumpul Bersama Teman

Permintaan terbesar dari sel telur manusia itu berasal dari pasangan yang tidak bisa memiliki anak.

Beberapa pasangan ingin punya anak kedua, tetapi istri biasanya terlalu tua untuk memiliki anak secara alami.

Kriteria yang diminta pasar adalah sel telur mahasiswi dengan peforma nilai yang baik, tinggi badan, dan wajah.

Baca Juga : Dilaporkan Hilang, Perempuan Ini Ternyata Dikurung Ayah Sendiri di Ruang Bawah Tanah Puluhan Tahun Hingga Punya 7 Anak 

Dalam satu kasus, harganya minimum 10.000 yuan atau sekitar Rp20 juta

Banyak dari perempuan muda itu menerima kesepakatan penjualan dengan nilai tersebut agar bisa membeli ponsel baru.

Investigasi menemukan, transaksi dilakukan melalui seorang agen. Sebelumnya, pasangan suami istri dan mahasiswi telah bertemu langsung.

Baca Juga : Ramadan Menawan: 4 Langkah Diet Plastik yang Bisa Berikan Perubahan Bagi Indonesia, Yuk Dicoba!

Kedai kopi menjadi tempat favorit pertemuan mereka.

Sementara rumah sakit diduga membantu menyuntikkan hormon kepada donor itu selama 10 hari untuk menstimulasi produksi telur lebih cepat dari biasanya.

Laporan penyelidikan menyebutkan, prosedur tersebut menimbulkan risiko, seperti masalah pernapasan, kembung, dan penggumpalan pembuluh darah.

Baca Juga : Berita Terpopuler: Sophia Latjuba Akui Nyaman Saat Jadi Mualaf Hingga Kelahiran Anak Pertama Tasya Kamila

Sejauh ini belum ada laporan penangkapan terkait kasus itu.

Namun, pada 2016 dua agen dipenjara karena mengumpulkan sel telur dari seorang perempuan di Guangzhou.

Ovarium perempuan tersebut harus diangkat karena masalah komplikasi medis.

Baca Juga : Umumkan Kelahiran Putranya, Tasya Kamila Punya Momen Spesial di Tanggal Lahir Sang Anak

Sementara dua agen itu dipenjara selama 1 tahun 10 bulan, karena mempraktikkan pengobatan tanpa lisensi.

Pembelian dan penjualan sel telur sangat dilarang di China.

Sel telur hanya dapat disumbangkan sebagai tindakan amal.

 Baca Juga : Jangan Asal Pakai Menstrual Cup, Bisa Iritasi dan Keputihan!

Namun, tingginya permintaan setelah dicabutnya kebijakan satu anak memicu perdagangan ilegal sel telur.(*)

Artikel ini telah tayang di laman intisari.grid.id dengan judul Sel telur Dihargai Rp200 Juta, Sejumlah Mahasiswi China Menjualnya Agar Bisa Beli Ponsel Baru