NOVA.id – Industri fashion tanah air khususnya gaya street wear memang kian diminati masyarakat, terutama generasi milenial.
Street wear ini juga membuat banyak brand internasional mulai bermunculan di pasar Indonesia untuk menenami kita dalam berpenampilan.
Maka, tak heran, jika brand lokal juga tak mau kalah dalam menghadirkan koleksi street wear kekinian untuk memanjakan generasi milenial.
Baca Juga : Kilas Balik Peliknya Hidup Krisdayanti, Dari Candu Oplas hingga Narkoba
Oleh karena itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memfasilitasi 20 brand streetwear mengikuti Para-Site yang akan diselenggarakan di The Space Senayan City pada 23-26 Mei mendatang.
Hal ini sebagai salah satu upaya mendorong dan mengembangkan produk fashion yang berpotensi ke pasar global.
Para-Site merupakan acara streetwear pertama dan terbesar dl Indonesia.
Baca Juga : Demi Rp200 Juta, Mahasiswi Perempuan di China Rela Jual Sel Telur Mereka
Ajang ini dapat menjadi kesempatan bagi pemilik brand streetwear lokal memperoleh masukan untuk pengembangan usaha dari pelaku streetwear internasional yang hadir untuk mengembangkan produknya ke pasar global.
Program fasilitasi industri streetwear ini juga bertujuan sebagal lokomotif penggerak untuk menggunakan produk lokal.
Pakaian merupakan bagian dari sebuah culture dan budaya bangsa, karena digunakan sehari-hari.
Baca Juga : Mau Coba Pakai Menstrual Cup? Pahami Cara Pakainya Agar Aman
Apalagi streetwear memiliki kekuatan masa vans sangat besar, cepat, dan reaktif terutama generasi milenial.
Diharapkan streetwear juga dapat menunjang milenial “MU“ semakin mencintai dan rasa bangga akan produk lokal yang nantinya akan menu‘ar ke sektor-sektor lain seperti kuliner, musik, dan Iainnya.
Pada acara yang digelar selama empat hari ini, Bekraf menghadirkan brand streetwear lokal, di antaranya Elhaus, Shipyard, Racecar, Locale, Perenial Skate Co, Bluesville, CashIess, Fai‘ure, Maris, Mass Media Murder, Not For People, Capital, Nindito, Ageless Galaxy, Untold, RSA, Pot Meets Pop, Unitedhart, Yeszy.MFG, serta Libordea.
Baca Juga : Tak Disangka, Almarhum Olga Syahputra Pernah ImamiJessica Iskandar Saat Salat
Brand terpilih tersebut merupakan hasil kurasi Bekraf bersama tim Para-site.
"Para-Site memiliki image building yang kuat sehingga diharapkan program ini bisa menjadi campaign pemakaian produk lokal."
“Selain itu, pelaku kreatif di subsektor fesyen khususnva streetwear dapat menciptakan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masvarakat, baik di level Nasional maupun internasional sehingga dapat mendorong peningkatan ekspor dati subsektor fesyen,” ungkap Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak saat konferensi pers yang dilaksanakan di FX Sudirman, Selasa (14/05).
Baca Juga : Ramadan Menawan: 5 Gaya Hijab Ayudia Bing Slamet yang Bisa Jadi Inspirasi untuk Kumpul Bersama Teman
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat subsektor fashion memberi sumbangan ekspor sebanyak 54,5496 dari total nilai ekspor US$20 miliar pada 2016.
Angka tersebut merupakan penvumbang ekspor terbesar di sektor ekonomi kreatif, disusul subsektor kriya sebanyak 39,0196 dan kuliner 6,31%.
Ekspor dari sektor ekonomi kreatif memiliki pertumbuhan 3,23% pada 2016.
Baca Juga : Jangan Asal Pakai Menstrual Cup, Bisa Iritasi dan Keputihan!
Hal tersebut lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang hanya 0,22%.
Bekraf terus berupaya mendorong dan mengembangkan produk yang berpotensi ke pasar global guna menvasar pasar-pasar terbesar kita seperti pasar Amerika, Eropa, dan Asia.
Sumbangan ekspor ekonomi kreat'w ditargetkan terus tumbuh dan diharapkan naik menjadl US$21 miliar pada 2018.(*)