NOVA.id – Ketenaran kain tenun memang masih cukup jauh dibandingkan batik, padahal tenun merupakan warisan budaya yang perlu dijaga.
Sebab, kain tenun masih belum banyak dipakai generasi muda yang membuat namanya pun semakin memudar di tengah-tengah kita.
Walaupun sudah banyak motif tenun yang ciamik, namun hal itu masih belum bisa menarik perhatian generasi milenial.
Baca Juga: Rilis Single Baru, Tompi Gandeng Musisi Asal Inggris Paul Munick
Oleh karena itu, Anna Mariana sebagai yang selama ini berjuang dalam membina dan membangun para pengrajin tenun dan songket perempuan di Indonesia mengusung Hari Tenun Nasional yang jatuh pada tanggal 7 September setiap tahunnya.
Selain mengusung Hari Tenun Nasional. Anna Mariana rupanya juga sudah memberikan beragam alternative lain untuk terus membuat tenun tetap dicintai.
Salah satunya, pemakaian motif tenun di bahan tekstil yang bisa dipadankan dengan busana kasual untuk generasi milenial.
“Tapi, motif print dan cap pada bahan tekstil bukan merupakan kain tenun. Itu hanya memakai motif tenun saja,” jelasnya.
Menurutnya, kehadiran teknologi tekstil mempermudah tenun tetap terus ada hingga bisa sejajar dengan batik.
Sebab, Anna Mariana pun mengaku untuk memperjuangkan kain tenun tetap eksis bukanlah hal mudah.
Baca Juga: Intip Gamis Lebaran 2019 ala Alyssa Soebandono yang Anggun dan Menawan
Ia bahkan sudah mulai memperjuangkan kehadiran tenun agar tetap dipakai lebih dari 35 tahun di Indonesia.
Sekarang, Anna Mariana pun menceritakan jika ia sedang membina pengarajin di Jakarta untuk menghadirkan tenun khas Betawi.
“Betawi itu tidak punya tenun, tapi setelah dibina selama 5 tahun ini. Sekarang, Betawi sudah punya tenun,”
Baca Juga: Luna Maya Pingsan, Raffi Ahmad dan Okky Lukman Panik Hingga Dobrak Pintu Kamar Mandi
“Yang tersulit di dalam pembinaan adalah dalam membuat motif-motifnya, kerena saya ingin terus mengembangkan kreasi-kreasi, design motif-motif tenun-tenun dan songket tradisional yang terbaru pada setiap daerah-daerah,”jelasnya.(*)