Curhat Istri Petugas KPPS: Ini Ramadan Paling Sedih Buat Kami

By Muhamad Yunus, Senin, 27 Mei 2019 | 14:45 WIB
Ilustrasi kartu petugas KPPS ()

NOVA.ID – Pilpres dan pileg lalu meninggalkan banyak cerita, salah satunya curhat istri petugas KPPS yang meninggal bilang, “ini Ramadan paling sedih buat kami.”

Hal itu diungkapkan Supriyati, istri almarhum Mangsud (47), petugas KPPS di Paku Jaya, Tangerang Selatan.

Kepada Asri Titi dari NOVA, Supriyati mengisahkan kronologi meninggalnya sang suami.

Supriyati (tengah) saat menerima santunan dari KPU. ()

Baca Juga: Wah, Orang yang Lahir di Bulan September Cenderung Memiliki Kepintaran Lebih Tinggi, Ini Kata Ahli!

“Saya kaget, lah! Enggak ada firasat apa-apa, tiba-tiba Bapak meninggal,” kata Supriyati lirih.

Supriyati ingat, suaminya dan anggota KPPS lain sudah sibuk sebelum hari pencoblosan, 17 April 2019.

Rupanya, sebelum berangkat ke TPS saat hari “H”, suaminya itu sempat mengecek gula darah harian, dan hasilnya normal.

 

“Sejak terserang diabetes 14 tahun lalu, Bapak memang punya alat tes gula darah sendiri,” tambah Supriyati.

Karena hasilnya normal, Supriyati mengaku tak terlalu mengkhawatirkan kondisi suaminya.

Apalagi tahun ini Mangsud hanya bertugas di bagian tinta, hanya jadi anggota. Beda dengan tahun lalu, di mana suaminya itu jadi Ketua KPPS.

Baca Juga: Sudah Siap Jadi Dokter Dadakan Buat Si Kecil? Perhatikan Hal Ini!

Meskipun hanya anggota, bukan berarti tugasnya ringan.

Supriyati bilang, suaminya sampai ikut bantu penghitungan suara.

“Dia kebagian bukain satu per satu surat suara. Kebayang, surat suaranya kan lebar, jadi dia harus angkat tangannya tinggi-tinggi agar terlihat jelas,” tambah Supriyati.

Baca Juga: Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini

Proses perhitungan suara berlangsung sampai pagi, hingga Mangsud baru kembali ke rumah menjelang Subuh.

“Sempat istirahat sebentar, terus dia berangkat kerja diantar anak saya yang besar,” tukas Supriyati.

Sepulang kerja, Mangsud tampak letih. Ditambah dia juga terserang batuk.

Baca Juga: Rumah Mewah Muzdalifah Dikabarkan Dijual, Nassar: Ada Kenangan di Rumah Itu

“Bapak juga sempat ngeluh bagian pinggangnya nyeri dan sakit,” cerita Supriyati.

Agar sakitnya tak berkelanjutan, Supriyati mengajak suaminya itu ke klinik dekat rumah. Saat itu dokter langsung memberinya obat batuk.

Namun Sabtu (20/4), Supriyati melihat suaminya itu lebih banyak diam.

Baca Juga: Interview Langsung, Indra Herlambang Ungkap Karakter Personel EXO yang Ditemuinya

Supriyati heran, kenapa suaminya yang biasanya bercanda jadi pendiam. ()
Padahal hari itu, di depan halaman rumahnya, ibu-ibu sekitar sedang mengadakan acara munggahan.

Tapi Mangsud saat itu hanya duduk diam, merhatiin saja.

“Tumben Bapak jadi lebih pendiam, seperti ada yang dirasain. Padahal biasanya Bapak selalu bikin orang tertawa,” pikir Supriyati saat itu.

Baca Juga: Interview Langsung, Indra Herlambang Ungkap Karakter Personel EXO yang Ditemuinya

Jam 11 malam, tiba-tiba Mangsud merasa sesak nafas.

Supriyati panik, dia langsung minta tolong tetangganya yang punya mobil untuk mengantarkan suaminya ke klinik dekat rumah.

Sesampainya di klinik, Mangsud diberi oksigen.

Baca Juga: Buka Puasa Menghentikan Aksi, Aparat Kepolisian dan TNI Santap Makanan di Tengah Jalan

Namun, dokter di klinik menyarankan Supriyati untuk membawa suaminya itu ke rumah sakit besar.

“Akhirnya kami bawa ke RS Omni Alam Sutera, kebetulan jaraknya dekat,” ujar Supriyati.

Sampai di RS Omni, Mangsud langsung dibawa ke UGD.

Baca Juga: Jadi Penyanyi Dangdut, Tatjana Saphira Intip Gaya Syahrini Manggung

“Tapi kondisi Bapak enggak berubah, dia semakin lemah,” kisah Supriyati sedih.

Sempat dilakukan tindakan dengan alat kejut jantung, tapi suaminya itu sudah enggak merespon.

“Sampai akhirnya dokter bilang, bahwa Bapak sudah meninggal sejak dari perjalanan tadi,” kata Supriyati terisak.

Baca Juga: Jadi Penyanyi Dangdut, Tatjana Saphira Intip Gaya Syahrini Manggung

 

Supriyati merasa sangat bersedih.

“Enggak menyangka. Saya pikir tadi di mobil Bapak menyandarkan kepalanya di bahu saya, karena sudah tenang dan enggak sesak nafas. Ternyata Bapak sudah pergi,” cerita Supriyati lirih.

Kisah Supriyati dan istri petugas KPPS lainnya bisa dibaca di Tabloid NOVA terbaru yang terbit tanggal 27 Mei 2019. (*)