NOVA.id - Pernah enggak, sih, Sahabat NOVA berada pada posisi tidak tahu apa yang sedang dirasakan pasangan dan bingung harus bereaksi apa?
Misalnya, saat pulang kantor suami malah diam saja ketika kita menyambutnya dengan gembira, atau tidak membalas ketika kita ingin bermanja-manja.
Sebenarnya, dia sedang sedih atau marah, ya?
Apa dia lagi butuh ditemani?
Tapi, dia keliatan biasa-biasa saja.
Pastinya pertanyaan-pertanyaan tersebut sering muncul, bukan?
Ya, itulah dia sebagian besar laki-laki, kurang pandai mengekspresikan keadaan emosionalnya, sampai-sampai pasangan dibuatnya bingung.
Baca Juga: Wajahnya Pucat Pasi, Manajer Ungkap Kondisi Asmirandah Usai Dirawat
Memang sering kali laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam menunjukkan ekspresi emosinya kepada orang lain, atau dalam hal ini kepada pasangan.
“Perbedaan ini umumnya dikarenakan laki-laki dan perempuan menganut nilai-nilai dan norma-norma yang berbeda.
Misalnya, sejak kecil laki-laki ditanamkan pemikiran bahwa mereka tidak boleh cengeng, tidak boleh menangis, dan harus cool sehingga tidak tau bagaimana caranya untuk mengekspresikan emosi atau perasaannya,” ujar Anindita Citra Setiarini, M.Psi Psikolog dari Light House Clinic Jakarta.
Baca Juga: Suka Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor? Lakukan Ini Agar Anak Aman dan Nyaman
Nah, jika sudah begini, istri lah yang harus berperan aktif agar suami dapat terbuka dan percaya untuk bisa mengungkapkan sisi emosional-nya.
Karena, tanpa adanya dukungan dan pengertian dari istri, rasanya pasangan tidak akan mau menujukan sisi emosional-nya.
Bahkan terkadang mereka pun tidak mau terbuka bahwa sebenarnya mereka ingin kita hadir di sampingnya untuk menemani hari-harinya.
Penting untuk diketahui bahwa laki-laki tidak menyukai situasi di mana ia merasakan ketegangan atau intensitas emosi yang tinggi, sehingga mereka cenderung menjaga jarak atau menarik diri dari hal-hal yang dapat memicu nya.
Nah, agar merasa nyaman dalam mengekspresikan perasaannya secara terbuka, maka pasangan perlu merasa aman ketika bersama dengan Anda.
Caranya?
Ya, dengan tidak bersikap menghakimi dan menyudutkan.
“Kuncinya adalah tidak mengomel, menasehati, menyuruh, atau mengatakan apa yang seharusnya pasangan anda lakukan, tetapi cukup utarakan perasaan anda saja dengan tenang.
"Misalnya, katakan, Aku kangen banget udah lama gak berduaan sama kamu, dan jangan katakan Kamu, sih kerja melulu sampe lupa sama istri, sekali-kali cuti kek buat ngajak liburan, gitu,” jelas Anindita.
Jika kita mencecar dengan pertanyaan-pertanyaan emosional yang menghakimi dan menyudutkan, maka pasangan akan semakin mengunci mulut rapat-rapat.
Baca Juga: Jauh dari Kesan Mewah, Intip Perayaan Ultah El Rumi yang Sederhana dan Begitu Bermakna
Makanya, akan lebih bijak apabila kita memberikan pasangan ruang dan waktu sejenak.
Hal ini justru dapat membantu pasangan untuk mengolah informasi dan emosi yang dimiliki, serta memungkinkan pasangan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang nyaman ia lakukan.
Dalam hubungan ini, kedua belah pihak harus belajar saling terbuka dan menerima.
Belajarlah untuk saling mengutarakan dan mengekspresikan perasaan pada pasangan.
Jika perlu, langsung nyatakan dan tanyakan bagaimana pasangan ingin diperlakukan, dengan cara yang baik dan tetap membuat pasangan nyaman tentunya.
Cobalah memahami dan menerima gaya komunikasi pasangan.
Baca Juga: Bukan Dodi Al Fayed, Ini Sosok Laki-Laki Lain yang Berhasil Buat Putri Diana Jatuh Cinta
Hormati lah gaya komunikasi dan permintaannya.
Penting untuk dipahami bahwa pasangan mungkin saja memproses dan mengekspresikan emosi dengan cara yang berbeda dengan apa yang kita atau orang lain yang kita kenal lakukan.
“Kalau perempuan merasa bingung, frustrasi, dan tidak berdaya ketika menghadapi pasangan yang tertutup, cara terbaik untuk bisa memahami pasangan anda adalah dengan memperhatikan komunikasi non-verbal dan bahasa tubuh mereka,” saran Anindita.(*)