Jangan Percaya Hoax! Ini 3 Informasi yang Salah tentang Imunisasi

By Maria Ermilinda Hayon, Rabu, 12 Juni 2019 | 14:50 WIB
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, asi dan suplemen tak dapat menggantikan imunisasi. (scyther5/Getty Images/iStockphoto)

Nah, untuk lebih jelasnya berikut 3 informasi soal imunisasi yang sudah terbukti tidak benar.

Baca Juga: Liburan ke Belgia, Denny Cagur dan Shanty Rela Lesehan di Emperan Sambil Makan Bekal yang Dibawa

1. Vaksin MMR dan Thimerosal mengakibatkan autisme.

Dalam dokumen yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia bersama Nestle tahun 2019, para ahli menyimpulkan bahwa autisme dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan faktor lingkungan.

Jadi, bukan karena imunisasi yang kita lakukan, ya.

Baca Juga: Nyaris Sentuh Harga Setengah Juta Rupiah, Ini 9 Manfaat Tak Terduga Buah Kersen yang Mahal 

2. Demam, bengkak, dan nyeri setelah imunisasi itu berbahaya.

Setelah imunisasi kadang-kadang terjadi demam, kemerahan, dan sedikit bengkak di sekitar tempat suntikan.

Ini adalah reaksi yang wajar dan tidak berbahaya, Sahabat NOVA.

Sebab hal ini akan hilang dalam beberapa hari.

Asal tahu saja, demam setelah imunisasi tidak berhubungan dengan kualitas vaksin atau kualitas perlindungannya.