NOVA.id - Difteri adalah penyakit lama, yang sudah lama hilang sejak tahun 1990.
Namun, kini penyakit yang sempat berhasil tereliminasi tersebut harus "muncul" lagi di tengah-tengah masyarakat.
Lantas kenapa penyakit yang sudah dinyatakan hilang kembali menyerang masyarakat kita?
Kemungkinan terbesar karena ada pihak yang menularkan, yakni mereka yang tidak pernah mendapatkan imunisasi difteri sama sekali sehingga tubuhnya tidak dapat membentuk antibodi yang mampu melawan virus.
Atau bisa juga disebabkan imunisasi yang diterima tidak lengkap sehingga mengakibatkan kekebalan yang terbentuk belum sempurna dan mudah terkena penyakit difteri tersebut.
(Baca juga: Pria Lebih Perhatian pada Anak Perempuan dibanding Anak Laki-lakinya? Ini Penjelasannya)
Seyogianya bayi harus mendapat imunisasi difteri sebanyak tiga kali dan diulang pada usia balita dan anak sekolah.
Virus difteri juga dapat kembali muncul akibat kegagalan imunisasi.
Si penerima gagal membentuk kekebalan tubuh karena beberapa sebab.
Seperti vaksin yang rusak karena faktor penyimpanan dan pemeliharaan yang salah, prosedur pemberian yang tidak sesuai standar, atau vaksin palsu.
Nah, untuk meredam penyebaran difteri, pemerintah pun meluncurkan program ORI (Outbreak Response Immunization) difteri di Indonesia yaitu untuk memutus rantai penularan guna mencegah meluasnya penyakit difteri.
(Baca juga: Bisa Jadi Inspirasi, Yuk Intip Cantiknya Kebaya Wisuda Ashanty)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR