Amankan Berkeringat Saat Pilek? Ini Penjelasan Ahli

By Jenny, Minggu, 16 Juni 2019 | 06:00 WIB
Hubungan Berkeringat dan Sakit Pilek, Ini Penjelasan Ilmiahnya! (iStockphoto)

 

Jadi Lebih Baik Tidak Berkeringat?

Beberapa studi awalnya menyarankan, rhinovirus atau virus yang membuat pilek tumbuh subur dengan suhu 90 derajat Fahrenheit dapat menekan pertumbuhan virus dengan merendahkan RNA yang (membangun blok virus).

Tapi sayangnya, ilmu tidak bertahan.

Sebagai contoh, sebuah ulasan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, melihat enam studi yang melibatkan orang sakit dan menemukan bahwa menghirup udara panas (seperti di ruang uap) tidak punya manfaat menghapus virus apa pun.

Baca Juga: Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini

Dijelaskan ketika keringat menguap dari kulit, tubuh dingin untuk mengurangi suhu tubuh.

Jadi keringat dapat melindungi dari sakit panas, stroke, atau demam super tinggi tapi tidak dengan pilek.

Intinya adalah berkeringat dingin cukup banyak ketika pilek itu mustahil, kata para ahli, tapi bernapas dalam uap atau melakukan latihan ringan mungkin dapat membantu meringankan pilek untuk jangka pendek. (*)