Sempat Koma Hingga Maut Menjemput, Hidup Hendrik Ceper di Akhir Hayat Justru Miris Sampai Jatuh Miskin

By Alsabrina, Selasa, 25 Juni 2019 | 19:00 WIB
Hendrik Ceper (dok. instagram)

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Baca Juga: Menikah Siri dengan Brotoseno, Angelina Sondakh Masih Kangen Adjie Massaid: Dia yang Bimbing Saya

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan di akumulasi, sehingga mepercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

Baca Juga: Buat Air Mata Ibu Syahrini Berderai, Bubu Sang Mantan Nyekar ke Makam Almarhum Ayah Incess

Di lain pihak, seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga beresiko tinggi menderita penyakit jantung.

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Masuk ICU, Ini 7 Penyebab Kelelahan Bekerja