Mengenal Fibrilasi Atrium, Penyebab Serangan Jantung dan Stroke yang Jarang Diketahui

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 28 Juni 2019 | 08:00 WIB
The photo of heart is on the woman's body, Severe heartache, Having heart attack or Painful cramps, Heart disease, Pressing on chest with painful expression. (Tharakorn)

Sedangkan di Indonesia, kampanye ini dilakukan pertama kali tahun 2016 dipelopori oleh Peritmi/InaHRS (Perhimpunan Dokter Jantung Ahli Arimia Indonesia) bersama dengan Asia Pasific Heart Rhthym Society (APHRS), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Yayasan Jantung Indonesia. 

Dalam kesempatan kampanye fibrilasi atrium tahun 2019 yang mengambil tema Waspada Bahaya Fibrilasi Atrium, Stroke dan Sudden Death, InaHRS didukung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 

Yayasan Jantung Indonesia menjadi penyelenggara kampanye untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap gangguan irama fibrillasi atrium serta komplikasi yang dapat terjadi.

Baca Juga: Sentuh Hati Netizen, Bocah SD Ini Menangis Tersedu-sedu Saat Nyanyikan Lagu untuk Ayahnya yang Sudah Meninggal

Dalam kampanye ini kembali ditekankan MENARI: Meraba Nadi Sendiri.

MENARI merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali Fibrillasi Atrium (FA) serta gangguan irama lainnya yang diharapkan dapat mencegah kelumpuhan akibat FA.  

Pemberdayaan masyarakat yang mengandung makna perubahan kecil seperti konsumsi makanan sehat, tidak minum alkohol, lebih banyak berolahraga dan stop merokok dapat memberikan perbedaan yang bermakna terhadap kesehatan dan dapat menjadi inspirasi global. 

 Baca Juga: Air Matanya Pecah, Ashanty Tolak Bersalaman dengan 6 ART yang Kompak Resign Mendadak, karena Gaji?

“Setidaknya terdapat 3 teknik yang dapat dilakukan yaitu teknik Ablasi kateter, melakukan pemasangan alat LAA Closure, serta pemakaian Obat Antikoagulan Oral Baru (OKB)," jelasnya. (*)