Mengenal Fibrilasi Atrium, Penyebab Serangan Jantung dan Stroke yang Jarang Diketahui

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 28 Juni 2019 | 08:00 WIB
The photo of heart is on the woman's body, Severe heartache, Having heart attack or Painful cramps, Heart disease, Pressing on chest with painful expression. (Tharakorn)

NOVA.id - Fibrilasi atrium (FA) adalah kelainan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung tidak teratur baik cepat maupun lambat. 

Fibrilasi Atrium merupakan penyakit distrik jantung yang sering ditemui bahkan merupakan salah satu penyakit jantung yang paling sering didapatkan di klinik.

Di Indonesia diduga ada sekitar 2.2 juta orang yang menderita Fibrilasi Atrium. 

Baca Juga: Vanessa Angel Menangis Setelah Dengar Vonis dari Majelis Hakim Atas Kasusnya 

Beberapa keadaan dapat menjadi faktor risiko terjadinya FA, yaitu bertambahnya usia, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner, dan faktor genetik. 

Dilaporkan hingga 40% kejadian stroke berhubungan dengan adanya FA, hal ini dapat terjadi karena pada FA terdapat kemudahan untuk terbentuk gumpalan darah di serambi jantung.  

Bila gumpalan darah tersebut lepas maka umumnya akan tersangkut di pembuluh otak sehingga menimbulkan sumbatan dan menyebabkan stroke iskemik. 

 Baca Juga: Wali Kota Risma Dikabarkan Kritis, Humas Kota Surabaya Langsung Angkat Bicara

Di samping itu FA juga dapat menyebabkan gagal jantung.

Mengingat besarnya prevalensi FA di Indonesia dan tingginya risiko stroke yang akan berdampak luas secara ekonomi dan social maka sangat penting untuk mendeteksi secara dini kejadian FA di masyarakat. 

Upaya deteksi FA tersebut tidak akan memberikan hasil yang optimal jika tidak melibatkan peran serta masyarakat dan media. 

 Baca Juga: Song Joong Ki Gugat Cerai Song Hye Kyo, Begini Curahan Hati Sang Aktor

()

Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dan kalangan non-medis lain tentang pentingnya dan risiko FA. 

Dalam konteks inilah kampanye FA dilakukan oleh InaHRS (Indonesia Heart Rhythm Society).

Kampanye FA ini di dunia pertama kali mulai di Amerika Serikat, dipelopori oleh Heart Rhythm Society (Perhimpunan Dokter Jantung ahli Gangguan Irama se Dunia) beserta National Stroke association (Badan Kesehatan Amerika yang menangani stroke) pada tahun 2012. 

Baca Juga: Berita Terpopuler: 4 Anak Sultan Menikah di Depan Jenazah Sri Sultan Hamengku Buwono IX hingga Ashanty Menangis dan Tolak Salami 6 ART yang Resign Mendadak

Sedangkan di Indonesia, kampanye ini dilakukan pertama kali tahun 2016 dipelopori oleh Peritmi/InaHRS (Perhimpunan Dokter Jantung Ahli Arimia Indonesia) bersama dengan Asia Pasific Heart Rhthym Society (APHRS), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Yayasan Jantung Indonesia. 

Dalam kesempatan kampanye fibrilasi atrium tahun 2019 yang mengambil tema Waspada Bahaya Fibrilasi Atrium, Stroke dan Sudden Death, InaHRS didukung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 

Yayasan Jantung Indonesia menjadi penyelenggara kampanye untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap gangguan irama fibrillasi atrium serta komplikasi yang dapat terjadi.

Baca Juga: Sentuh Hati Netizen, Bocah SD Ini Menangis Tersedu-sedu Saat Nyanyikan Lagu untuk Ayahnya yang Sudah Meninggal

Dalam kampanye ini kembali ditekankan MENARI: Meraba Nadi Sendiri.

MENARI merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali Fibrillasi Atrium (FA) serta gangguan irama lainnya yang diharapkan dapat mencegah kelumpuhan akibat FA.  

Pemberdayaan masyarakat yang mengandung makna perubahan kecil seperti konsumsi makanan sehat, tidak minum alkohol, lebih banyak berolahraga dan stop merokok dapat memberikan perbedaan yang bermakna terhadap kesehatan dan dapat menjadi inspirasi global. 

 Baca Juga: Air Matanya Pecah, Ashanty Tolak Bersalaman dengan 6 ART yang Kompak Resign Mendadak, karena Gaji?

“Setidaknya terdapat 3 teknik yang dapat dilakukan yaitu teknik Ablasi kateter, melakukan pemasangan alat LAA Closure, serta pemakaian Obat Antikoagulan Oral Baru (OKB)," jelasnya. (*)