NOVA.id – Sudah kewajiban kita untuk menjaga organ intim kewanitaan terutama saat vagina sedang kurang sehat.
Ya, masalah Miss V merupakan hal yang sering kita alami dalam sehari-hari, sebab organ kewanitaan merupakan area sensitif yang rentan terkena virus atau bakteri.
Dikutip dari laman womenshealthmag.com, jika kita merasakan ketidaknyamanan pada bagian bawah perut, kemungkinan muncul penyakit yang disebut vulvodynia.
Baca Juga: Tahu Cewek Incaran Raffi Ahmad dan Sonny Septian Berinisial BZ, Fairuz A Rafiq: Oh, Temen Gue!
Menurut National Vulvodynia Association (NVA) hampir 16 persen perempuan di Amerika Serikat menderita kondisi ini dalam kehidupan mereka.
Vulvodynia merupakan rasa sakit kronis di sekitar area pintu masuk vagina atau vulva yang penyebabnya tidak bisa diindetifikasi.
Rasa sakit yang disebabkan vulvodynia pada umunya adalah rasa terbakar, iritasi, dan nyeri.
Baca Juga: Akhirnya Ngaku, Ringgo Agus dan Sabai Sudah Pinter Bener Pilih Mobil
Penyakit ini cenderung menyerang perempuan berusia 18 hingga 25 tahun.
Vulvodynia juga menyebabkan rasa sakit yang spesifik di sekitar pintu vagina bahkan klitoris.
NVA melaporkan banyak perempuan dengan kondisi tersebut mengatakan jika rasa sakitnya seperti terkena pisau.
Baca Juga: Miliki 21 Cucu, King Faaz Jadi Cucu Kesayangan Almarhum A Rafiq karena Keistimewaan Ini
Leah Millheiser,M.D, seorang direktur program pengobatan seksual perempuan di Stanford Unversity mengatakan pada dasarnya vulvodyna ini merupakan radang vulva pada bagian pintu vagina.
“Itu adalah area tubuh yang memiliki banyak ujung saraf dan kadang ujung sarafnya tidak berfungsi dengan benar. Hal ini menyebabkan banyak perempuan mengalami semacam pembakaran atau iritasi umum," ucap Leah.
Leah mengatakan lagi jika ada dua kondisi yang berbeda dari penyakit ini.
Baca Juga: Aromanya Tajam Menggugah Selera, Ini Tips Mengolah Ikan Asin!
Yakni dipicu karena kita sering menyentuhnya dan juga karena gejala yang tidak beralasan.
Jika kita merasakan gejala dari vulvodynia ini sebaiknya perlu mengetahui tentang kondisinya dan segera menanganinya.
Dikatakan Leah ada yang menyebabkan kemerahan dan rasa terbakar yang kronis jika vagina tersentuh.
Baca Juga: Dewi Perssik Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Kasus Pencemaran Nama Baik
Namun jawaban itu tidaklah sederhana.
Perempuan yang mengonsumsi pil sebelum 16 tahun sembilan kali lebih mungkin untuk terkena vulvodynia daripada perempuan yang tidak pernah minum pil tersebut.
Ini karena kontrol kelahiran mengubah kadar estrogen dan testosteron pada tubuh kita yang bisa menyebabkan rasa sakit pada vulva.
Baca Juga: Pernah Jadi Pengamen dan Sopir Taksi, Juara Indonesian Idol Ini Kini Mendekam di Penjara
Leah juga mengatakan faktor lingkungan juga bisa disalahkan, yakni cobalah perhatikan pembersih yang kita gunakan.
Bisa jadi karena kulit sensitif kemudian terjadi iritasi di sekitar vagina kita.
Vulvodynia juga bisa disebabkan karena ganggguan sistem saraf di mana banyak perempuan yang memiliki sindrom kandung kemih dan vulvodynia karena berhubungan dengan fungsi saraf abnormal di daerah tersebut.
Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Tajir Berusia 18 Tahun Lebih Tua, Bunga Zainal Kini Ungkap Sifat Asli Suaminya
Menurut Leah jika kita menggunakan pil, beralihlah ke IUD (alat kontrasepsi) yang merupakan langkah awal.
“Jika vulvodynia menghalangi kehidupan atau hubungan seks kita, itu adalah masalah," kata Leah.
Kemudian langkah kedua yakni mengubah faktor lingkungan dengan beralih ke sabun yang bebas parfum, detergen, dan produk haid.
Baca Juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan Pemula Saat Berbisnis agar Tak Bangkrut di Tengah Jalan
Dokter juga mungkin akan menyarankan untuk beristirahat sebentar dari penggunaan jins ketat atau legging yang dapat menggesek area kewanitan hingga semakin memperburuk masalah.
Program diet juga bisa mengatasi masalah ini, yakni dengan mengurangi mengonsumsi oxalates (makanan seperti bayam, mentega kacang, dan juga kentang) yang bisa menyerang gejala vulva seperti yang dikatakan Vulval Pain Society.
Selain itu krim steroid dan obat oral juga bisa digunakan untuk membantu mengurangi gejala yang menyakitkan tersebut.
Baca Juga: Pererat Relasi dengan Konsumen, Sasa Gelar Gathering Duta Sasa Santan
"Tidak semua perempuan akan mendapatkan ini Anda harus memiliki predisposisi genetik tapi ini sangat umum," kata Leah.
"Perempuan mengalami vulvodynia secara berbeda. Ada perempuan yang telah belajar mengatasinya dan melewatinya, dan ada perempuan yang benar-benar menyembuhkannya."
“Bicaralah dengan dokter Anda tentang rasa sakit, iritasi atau terbakar saat berhubungan seks atau sebaliknya.
Baca Juga: Pererat Relasi dengan Konsumen, Sasa Gelar Gathering Duta Sasa Santan
"Jika mengalami nyeri vulva atau terbakar, kita perlu dievaluasi oleh dokter karena bisa saja didiagnosa untuk infeksi jamur atau herpes," kata Leah.
"Jika menghindari hubungan seks dan hubungan karena rasa sakit, pergilah untuk berkonsultasi dan mencari pertolongan.”
Sayang, vulvodynia ini menjadi masalah kronis bagi banyak perempuan.
Baca Juga: Galih Ginanjar Gandeng 12 Pengacara, Barbie Kumala Sari: Aku Lawyer Juga
Untuk mendapatkan penanganan yang baik, pergi ke dokter spesialis sangat dianjurkan.(*)