NOVA.id - “Kamu mau ke Bangkok ya, aku titip bla..bla..dong.”
Zaman dulu jika ada teman yang ngomong seperti itu, bisa dua maksudnya.
Pertama, dia memang minta tolong ke kita untuk dibelikan sesuatu barang.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Kedua, itu hanya bahasa halus dia minta dibelikan oleh-oleh.
Zaman now, pola semacam itu tentu masih berlaku.
Baca Juga: Bisnis Jastip: Meski Nilai Barang Rendah, Tetap Harus Bayar Pajak! Mengapa?
Tapi, begitu istilah “jastip” alias jasa titip kian marak, maaf yakalau teman mau “titip” ya harus bayar.
Bahkan, bukan hanya teman—siapa pun yang mau memakai jastip yang kita tawarkan perlu diterima. Selain tak seribet yang dibayangkan, kalau dijalani dan di-planning dengan benar, keuntungannya juga lumayan.
Tanya saja sama salah seorang teman kita, Elisabeth Feimianti atau lebih dikenal dengan nama Feimi Wijaya.
Baca Juga: Bisnis Jastip dari Luar Negeri Harus Bayar Pajak, Segini Nilainya
Ibu rumah tangga yang dikenal sebagai influencer ini baru saja terjun ke dunia jastip yang akhir-akhir ini ramai dijajal oleh traveler.
Memang, Feimi awalnya tak berniat serius melakoni usaha jastip.
“Aku sebenarnya bukan yang niat banget nge-jastip. Ada ide jastip itu pas ke Jepang awal tahun ini, aku benar-benar iseng."
"Soalnya aku lihat, kan, barang-barang Jepang tuh lucu-lucu, akhirnya aku coba deh buat jastip,” jelasnya saat berbincang dengan NOVA.
Meski demikian, keisengannya tersebut nyatanya malah menguntungkan dan membawa berkah bagi Feimi. (*)