Catat! Lansia Penting untuk Aktif Bergerak dan Menjaga Gaya Hidup agar Tidak Ketergantungan dengan Penyakit

By Tentry Yudvi Dian Utami, Minggu, 7 Juli 2019 | 11:43 WIB
Catat! Lansia Penting untuk Aktif Bergerak dan Menjaga Gaya Hidup agar Tidak Ketergantungan dengan Penyakit (skynesher)

NOVA.id  - Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan sekitar 30% lansia memiliki ketergantungan akibat cedera dan penyakit tertentu seperti jantung, stroke, dan lainnya.

Padahal lansia dapat tetap hidup produktif dan sehat, jika menjaga kesehatan sejak dini dengan bergerak aktif dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Menurut Badan Pusat Statistik, lansia atau masyarakat dengan usia lebih dari 60 tahun, masih termasuk dalam kategori usia produktif (15 tahun - 65 tahun).

Baca Juga: Berdedikasi pada Pekerjaan hingga Akhir Hayat, Sutopo Ungkap Perjuangannya Mencari Pekerjaan

()

Meski demikian, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa 22% lansia di Indonesia mengalami disabilitas ringan, dan 3,7% mengalami disabilitas sedang, berat, dan tergantung total.

Lebih lanjut Riset Kesehatan Dasar 2018 menjabarkan ketergantungan lansia akibat penyakit tertentu yaitu :

Baca Juga: Sempat Pacaran 4 Tahun Sebelum Menikahi Nagita Slavina, Yuni Shara Bongkar Tabiat Raffi Ahmad: Saya Ini Sudah Tua

Baca Juga: Emma Watson Blak-blakan soal Perawatan Organ Intimnya, Seperti Apa?

Oleh karena itu dalam perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Anlene, merek produk nutrisi susu di bawah naungan Fonterra Brands Indonesia.

Mendukung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam mengedukasi masyarakat Indonesia untuk proaktif menginvestasikan kesehatannya mulai dari sekarang.

Rhesya Agustine, Marketing Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia mengatakan, ”Kegiatan edukasi ini merupakan kelanjutan komitmen antara Fonterra Brands Indonesia dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sesuai Nota Kesepakatan yang telah ditandatangani bersama pada 2018 lalu.”

Baca Juga: Tak Kalah dengan Warga Jakarta, BTP Jajal MRT Ditemani Nicholas Sean

“Kerja sama ini ditujukan untuk mencapai target nasional United Nations Sustainable Development Goal (SDG’s) serta Global Action Plan on Physical Activity (GAPPA) dari World Health Organization, yaitu penurunan gaya hidup kurang gerak pada orang dewasa sebesar 15% di 2030,” jelasnya.(*)