Canggih, Ini Satu-satunya Rumah Sakit di Indonesia yang Miliki Detektor Kerusakan Otak Dini

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 9 Juli 2019 | 21:28 WIB
Canggih, Ini Satu-satunya Rumah Sakit di Indonesia yang Miliki Detektor Kerusakan Otak Dini (ShutterStock)

Baca Juga: Hanya Butuh Waktu 2 Jam, Kesaksian Penggali Kubur Siapkan Makam Sutopo Kepala Pusdatin BNPB

Menurut Dr. Meta Dewi Thedja, M. Biomed., Ph.D, Direktur Utama RS Atma Jaya, rumah sakit ini memiliki banyak keunggulan, diantaranya Atma Jaya Neuroscience and Cognitive Center (ANCC), Pelayanan Geriatri dan Orthopedic Center.

Menjelaskan seputar Pelayanan Geriatri, Dr. Rensa, Sp.PD-K.Ger, spesialis Geriatri RS Atma Jaya mengungkapkan bahwa proses penuaan tidak bisa dicegah namun hanya bisa diperlambat.

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami penurunan fungsi organ, termasuk otak.

Baca Juga: Jadi Istri Pejabat Tinggi TNI, Bella Saphira Ungkapkan Kekurangan Selama Ini, Kenapa?

"Pola hidup sehat sejak masa muda, menentukan kesehatan otak di masa tua. Tanpa sadar semua investasi yang sudah mulai Anda lakukan sekarang sangat bergantung pada satu hal yang utama yaitu ketangkasan intelektual Anda. Investasi otak adalah bagaimana tetap menjaga otak Anda tetap sehat dan produktif," ungkap Dr.dr. Yuda Turana, Sps.

Berdasarkan penelitian, gangguan saraf penciuman ternyata tanda awal proses penuaan otak yang menjadi faktor risiko demensia.

"Pemeriksaan menggunakan aroma familiar dengan kondisi Indonesia. Bila pasien tidak mampu mengidentifikasi jenis aroma padahal tidak sedang pilek atau ada gangguan hidung lain, maka kemungkinan besar sebagai prediktor prademensia," lanjutnya.

Beberapa aroma yang biasanya digunakan sebagai alat Olfactory Test termasuk minyak cajuput, kopi, melati, mentol, tembakau, minyak tanah, pandan, kapur barus, coklat, dan jeruk. (*)