NOVA.id - Membatasi anak bermain gawai nyatanya memang belum cukup membuat anak lebih dekat dan mau berinteraksi dengan keluarga.
Lebih dari itu, kita sebagai orang tua juga perlu menjadi lebih kreatif dalam menciptakan momen-momen menyenangkan.
Seperti mudahnya, mulailah menjalankan aktivitas rutin dan sederhana.
Baca Juga: Potret Frederik Kiran, Cucu Soekarno dari Ratna Sari Dewi, Berparas Bule!
Misal, membuat momen sarapan dan makan malam sebagai momen untuk bercerita dan diskusi yang menyenangkan.
Kita dan mereka bisa membicarakan rencana kegiatannya di hari itu, hobinya, cita-citanya, bahkan hingga membuka ruang evaluasi bagi kita dan si kecil.
Tak hanya itu, kita juga harus berbesar hati untuk lebih terbuka mengenai segala kemungkinan pertanyaan dari anak, serta harus bisa mengontrol dan mengendalikan diri untuk menerima kritik dan memberi saran pada si buah hati.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-21, Ini Beda Perilaku Ashanty dan Krisdayanti pada Aurel
“Pada akhirnya, anak-anak akan paham bahwa memang orang tua adalah sumber yang utama untuk mendapatkan informasi, sumber untuk bisa tanya jawab, tempat cerita, dan untuk melihat dunia. Jangan sampai anak-anak merasa bahwa informasi yang bisa mereka peroleh itu justru dari google dan gawai saja,” ujar Ajeng.
Jangan lupa, biasakanlah si kecil untuk ikut serta dalam kegiatan bermain bersama yang melibatkan semua anggota keluarga.
Bermain monopoli, scrabble, atau mengisi teka-teki silang, misalnya?
Bahkan bermain kartu UNO bila memungkinkan.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Amora, Anak Krisdayanti Isi Soundtrack Film lo!
Dengan demikian, suasana pun bisa semakin menyenangkan, dan seluruh anggota keluarga makin terasa dekat satu dan lainnya.
“Dengan begitu anak jadi bisa membedakan bahwa ketika dia main game di gadget dengan ketika dia main game sama orangtua dan kakak-adiknya itu berbeda rasanya, sehingga membuat dia akhirnya merasakan ikatan emosional dengan keluarganya,” ungkap Ajeng.
Nah, karena kegiatan bermain ini memiliki waktu yang cukup lama, permainan bersama keluarga ini bisa kita jadwalkan satu atau dua kali dalam seminggu.
Baca Juga: Tak Hanya Mental, MIss V Juga Bisa Alami Depresi dan Tertekan
Ingin yang lebih seru?
Kita juga bisa, lo, menggantinya dengan kegiatan traveling bersama.
Bila kita konsisten melatih si kecil dengan kebiasaan-kebiasaan menyenangkan di luar gawai, maka bukan tak mungkin, momen berkumpul bersama keluarga akan selalu menjadi hal yang diminati dan dinanti oleh anak.
Masa iya, kita mau bersaing dengan gawai sampai kelak mereka dewasa?(*)