NOVA.id - Kentut sebelum masa menstruasi merupakan hal yang wajar dialami oleh kita sebagai perempuan.
Namun, biasanya kita akan malu saat kita lebih sering kentut sebelum menstruasi.
Padahal, kentut sebelum menstruasi menjadi hal yang sangat biasa dan wajar sehingga kita pun tak perlu merasa malu dengan keadaan tersebut.
Baca Juga: Bagikan Resep Keluarga Harmonis, Istri Joe Taslim Ungkap Sifat Suami Sejak Pacaran
Dilansir dari health (07/11), sebuah penelitian dari Universitas Manitoba di Kanada pada 2012 bahkan menemukan sebanyak 73 persen perempuan mengalami kondisi pencernaan seperti ini sebelum atau selama menstruasi.
Gejala lainnya yang juga sering dialami adalah diare dan sakit perut.
Abbe Wain, MD., asisten profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City juga mengatakan hal serupa.
Baca Juga: Beda Gaya Annisa Pohan dan Aliya Rajasa Saat Peringatan 40 Hari Ani Yudhoyono, Siapa Lebih Kece?
Abbe mengatakan jika banyak pasien mengeluhkan soal kentut yang dikeluarkan saat menstruasi.
Sebelum kita membahas ini lebih lanjut, ketahuilah jika kentut merupakan hal yang sehat, alamiah, dan normal.
“Bau gas biasanya merupakan hasil fermentasi bakteri dari makanan atau feses di usus besar,” Ana Tuyama, MD., ahli pencernaan dari Westmed Medical Group di Purchase, New York.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Mengaku Punya Toko Perhiasan, Pemilik Asli Langsung Bereaksi: Ini Bukan Punya Dia!
Sebab, bakteri usus yang benar-benar normal menikmati makanan akan menghasilkan senyawa yang mengandung sulfur dalam prosesnya.
"Bau gas sering dikaitkan dengan mengonsumsi makanan kaya serat yang mencakup makanan tinggi sulfur," katanya.
Nah, sedangkan saat menstruasi meningkatnya hormon progesteron menyebabkan gas di lambung meningkat.
Baca Juga: Tampil Berkelas Pakai Dasi dan Jas, Perpaduan Warna Baju Fadel Islami Malah Tuai Kritik Pedas
Tak hanya itu, ada lagi komponen yang membuat kita sering kentut saat mestruasi yakni prostaglandin yang keluar saat menstruasi.
Hormon tersebut juga menjadi penyebab perut kita sering merasakan nyeri.
"Dalam saluran pencernaan, prostaglandin dapat menyebabkan kontraksi otot polos yang menyebabkan peningkatan rasa sakit pencernaan, distensi, dan kadang-kadang diare," kata Dr. Ana.
Baca Juga: Tampil Berkelas Pakai Dasi dan Jas, Perpaduan Warna Baju Fadel Islami Malah Tuai Kritik Pedas
Ketika produksi prostaglandin naik, kembung, dan akhirnya kentut.
Jadi, tak perlu malu lagi ya, Sahabat NOVA!(*)