“Agar suara mereka bisa menjadi acuan bagi pengambil kebijakan,” jelas Menteri Yohana saat pelucuran buku di Palembang (13/07).
Yohana menyebut, inti dari kegiatan SPAD ini adalah untuk memberi ruang anak-anak penyandang disabilitas dalam berkreasi dan berpartisipasi sesuai dengan amanat Undang Nomer 8 Tahun 2016 Penyandang Disabilitas.
“Sekaligus, kami juga ingin mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya para orang tua untuk tidak mengabaikan suara anak-anak terlebih anak dengan disabilitas."
Baca Juga: Raih Rating Tertinggi di Tayangan Perdana, Ini Alasan Kita Wajib Nonton Korean Drama Hotel Del Luna
"Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong itu menjadi lebih berani dalam berpendapat,” kata Menteri Yohana.
Yen Sinaringati, pelaksana kegiatan SPAD, menyebut ada 103 naskah yang masuk ke panitia.
“Untuk membuatnya menjadi format buku, kami lengkapi lagi dengan 57 naskah kiriman peserta lainnya, yang kami nilai memiliki kisah kuat yang menginspirasi,” kata Yen.(*)