Mengenal Upacara Yadnya Kasada di Bromo, Tradisi Suku Tengger Berebut Sedekah, Bikin Merinding!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Senin, 22 Juli 2019 | 08:00 WIB
Mengenal Upacara Yadnya Kasada di Bromo, Tradisi Suku Tengger Berebut Sedekah (Kemenpar)

Mul, salah satu warga dari Desa Ngadirejo sengaja datang untuk berburu sesembahan yang umumnya dilempar warga Tengger pada puncak perayaan Yadnya Kasada, Kamis (18/07). 

Ia membawa serta sang istri, yang juga ikut menangkap lemparan sedekah menggunakan alat tangkap yang dinamakan pemarit.

"Dari rumah kami berangkat sekitar pukul 03.00 pagi dan langsung menuju puncak Bromo. Kami menunggu di lokasi hingga siang hari, karena yang melabuh sedekah tidak datang bersamaan. Ada yang pagi, ada juga yang siang baru datang," ujarnya.

Baca Juga: Saldo Berubah Drastis dan Belum Bisa Diakses hingga Kini, Pihak Bank Mandiri Sebut Rekening Nasabah Tetap Aman

Melihat cara mereka berebut sedekah, membuat sebagian pengunjung justru khawatir.

Mengenai hal itu, Mul memastikan tidak akan terjadi apa-apa terlebih, dirinya dan rekan-rekannya sudah berpengalaman dan telah melakukan ini sejak beberapa tahun terakhir.

Setiap kali perayaan Yadnya Kasada, Mul mengaku bisa mengumpulkan lebih dari 70 kg kentang belum termasuk kol, uang, dan lain-lain. Karena sesajian yang dilabuh warga Tengger, jenisnya memang beragam.

Baca Juga: Ditangkap dengan Suami, Nunung Ternyata Sempat Dikabarkan Jadi Pelakor dalam Rumah Tangga Iyan Sambiran

"Barang-barang ini nantinya kita jual ke pasar. Jadi hasilnya tergantung harga komoditas tersebut. Jika harga kentang sedang mahal, uang yang kita dapat pun lumayan. Sebagian kecil saja yang kita konsumsi sendiri," jelasnya.(*)