NOVA.id - Suasana bioskop di Duta Mal Banjarmasin, Kalimantan Selatan mendadak riuh.
Ketika melihat dua pemain film Koboy Kampus turut hadir dan ikut menyaksikan film yang baru saja dirilis pada 25 Juli 2019 kemarin.
Mereka seakan terkejut dan tak percaya pemain yang ditonton di layar bioskop kini ada di hadapan mereka.
Baca Juga: Astaga, Ternyata Ini Dampak Buruk untuk Kesehatan Jika Kurang Tidur, Ngeri!
Kesempatan itu pun tak disia-siakan oleh penonton untuk berpose bersama.
"Seru banget, ternyata di Banjarmasin penontonnya ramai,” ungkap Bisma usai nobar bersama.
“Senang banget dapat sambutan dari penonton di sana,” timpal David.
Baca Juga: Benarkah Donor Darah Berbahaya Bagi Perempuan? Inilah Faktanya
Rupanya Banjarmasin dipilih sebagai kota tempat diadakannya event nonton bareng karena rumah filmnya sendiri berasal dari Kalimantan Selatan, yakni 69 Production yang bekerjasama dengan MNC Pictures.
Sehingga pemain dan kru film Koboy Kampus hadir menyapa Banjarmasin.
"Film Koboy Kampus ini merupakan film komersial yang pertama kali dibuat anak Banua (Kalimantan Selatan),"
Baca Juga: Halal Park Jadi Destinasi Wisata Baru di Jakarta, Begini Keseruannya!
"Dan didistribusikan secara nasional bekerjasama dengan MNC Pictures," ujar Rois Sunanda Maming, Eksekutif Produser Film Koboy Kampus usai nonton bareng.
Hal berbeda datang dari Budi Ismanto selaku Produser film Koboy Kampus.
Justu ia melihat potensi dari film-film yang digarap oleh Pidi Baiq dan diharapkan bisa membangkitkan industri perfilman, khususnya di daerah Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Ini 5 Tanda Seseorang Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis, Waspada! "Mungkin belum banyak kesadaran, kalau industri ini merupakan industri yang menjanjikan," tutur Budi.
Lebih lanjut, film Koboy Kampus sendiri menceritakan jati diri Pidi Baiq masa kuliah.
Istilah Koboy Kampus itu dikenal di sekitar kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) era 90-an.
Melalui sebuah lagu yang dinyanyikan The Panasdalam, grup band bentukannya sejak tahun 1995.
Hingga akhirnya tergagas sebuah negara yang terdengar konyol, Negara Republik Kesatuan The Panasdalam.
Pidi Baiq merupakan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Disain (FSRD) ITB saat itu. (*)