NOVA.id – Kabar pindahnya ibukota dari Jakarta ke Kalimantan tentu menjadi berita yang menarik perhatian Sahabat NOVA.
Apalagi karena wacana ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Meski beritanya baru getol dibincangkan akhir-akhir ini, wacana ibukota pindah bukanlah hal baru.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Rencana ini bahkan sudah dicanangkan sejak pemerintahan Presiden Soekarno.
Hanya saja eksekusinya mungkin baru akan dilaksanakan di era Presiden Jokowi.
Memindahkan ibukota dari satu pulau ke pulau lain tentu bukan perkara mudah.
Sudah jelas akan memakan dana, tenaga, dan waktu yang cukup besar.
Apalagi, karena cukup banyak objek vital yang akan dipindahkan.
Menteri PPN Bambang Brodjonegoro pun menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan pemindahan ibukota adalah pemindahan pusat pemerintahan.
Baca Juga: Super Kaya Raya, Atta Halilintar Berhasil Raup Rp22,4 Miliar Per Bulan dari Penghasilan YouTube
“Yang jelas di definisi umum ibukota itu adalah tempat pemerintahan atau gampangnya pusat pemerintahan. Nah yang akan kita bahas ini, atau yang akan menjadi wacana ke depan adalah pusat pemerintahan kita akan pindah dari Jakarta,” ungkap Bambang.
Pemindahan akan dilakukan bertahap mulai dari tahun 2021 hingga tahun 2045.
Pertama-tama yang akan pindah adalah Istana Negara, kantor lembaga negara, taman budaya, dan botanical garden, disusul objek negara lainnya.
Sambil mempersiapkan pindahnya ibukota, BAPPENAS mengadakan Youth Talk untuk mengumpulkan aspirasi millennial terkait hal ini.
Acara ini berlangsung seru, dipandu oleh Tasya Kamila dan Pangeran Siahaan, serta dimeriahkan oleh Lalahuta dan penampilan kejutan dari Once.
Dalam kegiatan ini pula, Bambang membeberkan beberapa alasan mengapa ibukota harus dipindah dari Jakarta dan keluar dari pulau Jawa.
Baca Juga: Gading Marten Move On! Papa Gempi Ngaku Lagi Naksir Dokter Cantik Ini
Simak 4 alasan berikut ini!
1. Terlalu padat penduduk
Sahabat NOVA yang tinggal di Jakarta atau Pulau Jawa tentu sudah tahu soal kepadatan penduduk di Jawa, terutama di ibukota saat ini.
57 persen penduduk Indonesia memang tinggal di Pulau Jawa.
Jumlah ini jauh berbeda dengan jumlah penduduk di daerah lain.
Baca Juga: Gading Marten Move On! Papa Gempi Ngaku Lagi Naksir Dokter Cantik Ini
2. Kemacetan tinggi
Kepadatan penduduk tentu saja memicu macet!
Apalagi karena pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat ekonomi, dan pusat jasa semua dibebankan ke Jakarta.
Setiap tahun semakin banyak penduduk yang datang ke Jakarta.
Baca Juga: Weathering With You Tayang di Bioskop Hari Ini, Ternyata Lokasinya Benar-Benar ada di Dunia Nyata!
3. Pencemaran lingkungan
Jakarta termasuk kota paling polutan di dunia.
Bukan hanya udara, airpun ikut tercemar.
Ini semakin diperburuk karena terdapat krisis air di Jakarta.
Baca Juga: Krisdayanti Kini Jadi Nenek, Intip 5 Potret Cucunya yang Menggemaskan
4. Ada ancaman bencana
Jakarta dan pulau Jawa terletak di area ring of fire.
Artinya Jakarta sangat riskan terhadap bencana, misalnya gempa bumi, gunung api, bahkan tsunami.
Karena alasan-alasan di atas, ternyata ibukota harus dipindah ke Kalimantan.
Baca Juga: Aktor Video Vina Garut Terinfeksi HIV, Berikut 6 Cara Mencegah Penyakit Mematikan Tersebut
Di kota yang baru, nantinya BAPPENAS berencana membangun forest city, yaitu kota yang berdampingan dengan hutan dengan konsep modern, smart, dan hijau.
Semoga lancar ya! (*)
Sarah Harun