1. Pernah ditawari bekerja sebagai Customer Service
Dikutip dari Tribun Sumsel, setelah lulus kuliah dari Universitas Tridinanti Palembang, Sumarni sempat ditawari pekerjaan sebagai customer service.
Kemudian ia ditawari bergabung ke PKK.
Baca Juga: Sempat Diajak Tidur Produser, Inul Bilang ke Suami: Gimana Kalau Aku Pulang Tidak Perawan?
2. Bekerja sebagai juru ketik (typist) hingga bergabung ke PKK
Ia sempat ditawari bergabung ke PKK ketika Gubernur dipimpin oleh Ramli Hasan Basri.
Sumarni bekerja sebagai typist atau juru ketik.
Dalam pekerjaannya tersebut ia kerap memberikan saran kepada PKK sampai akhirnya ia mulai bergabung dalam organisasi tersebut.
Empat kali periode pergantian Gubernur, ia masih berada di organisasi PKK.
Sampai akhirnya Sumarni sempat mengalami titik jenuh dan ingin berhenti.
Namun ia tak pernah diizinkan keluar dari PKK.
Ia pun mengubah penilaian mengenai PKK yang dinilai negatif menjadi lebih baik di mata masyarakat.
"Karena banyak orang yang mengatakan bahwa PKK itu ada yang bilang kepanjangan dari Perempuan Kurang kerjaan, Perempuan Kulu Kilir, dan yang lainnya namun pada hakekatnya mereka tidak tahu bahwa banyak sekali tugas dan pekerjaan dalam organisasi PKK, dan segala pekerjaan kalau dilakukan secara maksimal pasti akan berbuah manis begitu juga dalam PKK," kata Sumarni.