Bikin Bangga, Bahaso Wakili Indonesia di ITU Telecom World 2019

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 13 September 2019 | 20:37 WIB
()

NOVA.id – Startup karya anak bangsa kembali menyabet prestasi internasional.

Bahaso, startup penyedia aplikasi dan website pembelajaran bahasa asing, terpilih mewakili Indonesia mengikuti ITU Telecom World 2019.

Gelaran ini diselenggarakan di Budapest, Hungaria, 9-12 September 2019.

Baca Juga: Ceritakan Hidupnya Usai 6 Tahun Menjanda, Kiki Amalia: Kasihan ya

Kehadiran Bahaso dan inovasi terbarunya yang akan diluncurkan Maret 2020 mencuri perhatian di panggung internasional.

ITU Telecom World 2019 merupakan kegiatan tahunan International Telecommunication Union (ITU), badan khusus PBB untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK), mendorong inovasi dalam TIK bersama dengan 193 negara anggota dan lebih dari 700 entitas sektor swasta.

Allana Abdullah, CEO Bahaso mengungkapkan, “Kehadiran Bahaso di forum ini sejalan dengan visi dan misi Bahaso untuk meningkatkan kontribusi dalam literasi digital dalam dunia pendidikan bagi masyarakat Indonesia di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Dan pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Indonesia.”

Baca Juga: Konsultasi Soal Privasi di Facebook Café, Dapat Waffle Gratis!

Dalam presentasinya di depan para peserta ITU Telecom World 2019, pada Kamis (12/09), Allana Abdullah memperkenalkan teknologi one-stop-solution untuk Muslim Education Ecosystem yang dikembangkan dengan bekerja sama dengan institusi Islam terbesar di Indonsia, Nahdlatul Ulama (NU).

“Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan MoU eksklusif bersama NU, kami akan bekerja bersama untuk menciptakan platform teknologi baru yang mudah dimengerti oleh siapa saja, sehingga masyarakat Muslim di Indonesia bisa lebih memahami mengenai Islam itu sendiri,” ujar Allana.

Baca Juga: Jadi MUA di New York Fashion Week, Ryan Ogilvy Ungkap Rahasia Makeup Andalannya hingga Jadi Langganan Nagita Slavina

()

Kerja sama dengan NU ini merupakan awal dari rencana kerja sama besar lainnya untuk menunjang pendidikan dan pelatihan non-formal  di Indonesia, termasuk pendidikan mengenai agama.

Platform ini diperkirakan akan diluncurkan secara resmi (grand launching) pada bulan Maret 2020 mendatang.

Harapannya, bisa bermanfaat dalam keseharian umat Islam dan menciptakan generasi muda yang “Qurani”.

Baca Juga: Asyik, Buruan Borong Tas Branded Harga Miring di Irresistible Bazaar

Aplikasi ini akan berisi konten-konten pembelajaran yang menarik dengan menjaga tradisi keislaman yang berlaku, dengan berbagai fitur berkait  gaya hidup atau kebutuhan  seorang muslim, mulai dari lahir, hingga meninggal.

Selain memaparkan mengenai Bahaso dan kiprahnya selama ini, Allana Abdullah juga diminta menjadi panelis dalam pembahasan Artificial Intelligence (AI)

Topik yang diambil adalah “Diversity by design: mitigating gender bias in AI”.

Baca Juga: Sekarang Hidupnya Bersih dari Kanker, Titiek Puspa Hanya Gunakan Meditasi Sederhana Ini untuk Buang Penyakit

“Banyak negara yang menunjukkan ketertarikan dengan program Bahaso ini. Salah satunya adalah dosen besar di salah satu universitas ternama di Eropa tengah. Ketertarikan yang sama juga ditunjukkan peserta talk show dari Korea.”

“Kami harap melalui Bahaso, pengguna mendapatkan kemudahan dalam belajar tentang Islam dan kami dapat memberikan akses bagi semua, dan tentunya dari sumber yang terpercaya,” tutup Allana.

Bahaso lahir sejak 2015 merevolusi cara belajar bahasa asing yang lebih efektif, efisien dan fleksibel di Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Glaukoma, Penyakit yang Dikabarkan Diidap Thareq Kemal Habibie hingga Harus Menutup Matanya

 

 

Aplikasi teknologi edukasi ini saat ini memiliki lebih dari  550.000 pengguna dan beragam kursus bahasa termasuk persiapan IELTS dan TOEFL, Bahaso merupakan platform edukasi bahasa secara online yang terbesar di Indonesia.

Bahaso mengubah cara generasi muda belajar dan beradaptasi dengan globalisasi melalui teknologi komunikasi E-learning.

Selain itu, menunjukkan eksistensi teknologi pendidikan Indonesia menuju inklusi digital, termasuk bagaimana kontribusi Bahaso membantu edukasi bagi masyarakat Indonesia di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). (*)