NOVA.id – Belum lama ini, polemik seputar susu kental manis ramai diperbincangkan.
Walau enak, ternyata kegunaan bahan ini sebaiknya hanya untuk topping atau campuran dalam makanan atau minuman saja.
Namun, beberapa orang tua masih ada yang memberikan susu ini kepada balita.
Kebiasaan ini sebaiknya segera dihentikan, karena risikonya bagi anak kelak.
Baca Juga: Emosi karena Makam BJ Habibie Jadi Tempat Selfie, Anggun C. Sasmi Unggah Hal Ini di Media Sosialnya
Nah, inilah beberapa fakta soal susu kental manis (SKM) yang perlu kita ketahui.
1. Beda dengan susu sapi
SKM berasal dari susu sapi.
Namun, kandungan air di dalamnya sudah diambil dan dibuang melalui proses evaporasi atau penguapan.
Selain diuapkan, susu ini juga diberikan gula tambahan sehingga teksturnya jadi lebih kental dan lengket.
Sayangnya, hal tersebut justru menyebabkan kandungan protein di dalamnya lebih rendah, sementara kadar gula serta kalorinya tinggi.
Berbeda dengan kandungan susu sapi yang memiliki kadar protein cukup tinggi serta mengandung banyak vitamin lainnya yang diperlukan tubuh.
Tak hanya itu, susu sapi juga dilengkapi dengan berbagai zat gizi lain seperti lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin D, dan vitamin A.
Baca Juga: Diperbolehkan Pulang dari Rumah Sakit, Ria Irawan Tunjukkan Kebahagiaannya dengan Berjoget
Faktanya, satu sachet SKM memiliki kalori sebesar 180 kkal dengan rincian 67% karbohidrat, 30% lemak, dan 3% protein.
Sedangkan 1 gelas susu sapi segar memiliki kalori sebesar 146 kkal dengan rincian 49% lemak, 30% karbohidrat, dan 21% protein.
Oleh karena itu, SKM tidak sama dengan susu sapi dan bahkan tidak bisa dijadikan pengganti susu sapi biasa.
Baca Juga: Dokter Gigi di Lingkungan TNI, Begini Sosok Widya Leksmanawati Menantu Kedua BJ Habibie dan Ainun
2. Tidak untuk konsumsi bayi dan anak
Selama ini, banyak orang menganggap bahwa SKM baik dikonsumsi setiap hari.
Bahkan boleh juga diberikan secara teratur kepada balita.
Persepsi ini salah kaprah.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi dan anak.
Susu kental manis tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak karena susu ini sudah kehilangan banyak sekali kandungan nutrisi dalam proses pengolahannya.
Selain itu, kandungan gula tambahan di dalamnya juga menjadi ancaman tersendiri jika dikonsumsi anak-anak.
Baca Juga: Pernah Digosipkan Pacaran dengan Aurel, Teuku Rasya Protes Saat Bertemu: Awas Sampe Ngilang Lagi!
Kadar gula tambahan pada makanan untuk anak yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) adalah kurang dari 10 persen total kebutuhan kalori.
SKM punya kadar gula tambahan yang tinggi dan melebihi batas tersebut.
Dalam satu porsi (4 sendok makan) salah satu susu kental manis yang dijual di pasaran, kalorinya mencapai 130 kkal dengan kadar gula tambahan sebanyak 19 gram dan protein 1 gram.
Tak hanya itu, apabila sejak kecil anak sudah dikenalkan dengan makan yang manis-manis, nantinya mereka jadi tidak mau mencoba makanan jenis lainnya yang lebih kaya nutrisi.
Inilah sebabnya kenapa susu kental manis tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Putra Maia Estianty Unggah Foto Bareng Mulan Jameela, El Rumi: Luangkan Waktu Bareng Keluarga
3. Bukan untuk diminum setiap hari
Berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), susu yang bertekstur kental dan memiliki rasa manis ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.
Hal ini karena kandungan gula dan lemaknya yang tinggi dapat mengganggu kesehatan.
Sebaliknya, susu jenis ini lebih cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makanan atau minuman saja.
4. Berisiko buat kesehatan
Di balik manisnya rasa susu kental manis, benarkah terdapat bahaya kesehatan yang tidak boleh dianggap sepele?
Ya, selain kandungan gizi yang jauh lebih sedikit ketimbang susu sapi biasa, ternyata terlalu banyak mengonsumsi susu kental manis juga berisiko bagi kesehatan.
Hal ini disebabkan karena susu kental manis mengandung gula dalam jumlah sangat tinggi.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula bisa menyebabkan penyakit diabetes (kencing manis), obesitas atau kelebihan berat badan, dan kerusakan gigi.
Tak hanya itu, terlalu banyak makan makanan manis juga bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung atau stroke.
Oleh sebab itu, susu kental manis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, apalagi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dalam masa pertumbuhan.
5. Boleh dikonsumsi, asal bukan untuk minuman anak
Selalu ingat, bahwa SKM berfungsi sebagai pelengkap makanan saja dan bukan merupakan susu yang baik untuk dikonsumsi secara rutin setiap harinya.
SKM boleh digunakan untuk es atau makan kue.
Akan tetapi, jangan minum susu kental manis untuk diseduh atau dilarutkan di dalam air.
Selain itu, jangan jadikan susu yang punya rasa manis yang pekat ini sebagai pengganti ASI ataupun susu yang rutin dikonsumsi anak setiap hari.
Yang tak kalah penting, hindari mengonsumsi susu kental manis jika kita memiliki riwayat penyakit diabetes.
Kandungan gula SKM yang tinggi bisa menyebabkan kadar gula darah jadi tidak terkendali, apalagi pada diabetesi.
Nah, perhatikan beberapa hal di atas untuk menghindari risiko kesehatan buah hati di kemudian hari, ya! (*)