Menangis Minta Tolong Alami KDRT Hingga Kakinya Pincang, Artis Tiga Setia Gara Minta Dipulangkan ke Indonesia

By Hinggar,Jeanett Verica, Senin, 16 September 2019 | 15:25 WIB
Menangis Minta Tolong Alami KDRT Hingga Kakinya Pincang, Artis Tiga Setia Gara Minta Dipulangkan ke Indonesia (instagram @kjrichicago/@tigawat)

NOVA.id - Artis Tiga Setia Gara menggemparkan media sosial setelah melakukan curhatan di instagram pribadinya pada Senin (16/09).

Ia menangis dan meminta pertolongan melalui Instastory karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya yang merupakan seorang warga negara asing.

Tiga Setia Gara yang kini tinggal di Amerika Serikat itu pun mengungkapkan perlakuan kasar yang dilakukan sang suami selama berada di sana.

Baca Juga: Krisdayanti Terang-terangan Selingkuh di Depan Anaknya, Jeritan Hati Sang Putri: Mimi Ajak Om Itu ke Kamar

"Buat orang Indonesia, gue mau jujur sama lo semua, kenapa gue pincang, itu karena James (suami) tendang lutut gue, sampai lutut gue ancur, makanya gue ada operasi," kaya penyanyi rocker tersebut sambil berlinang air mata.

Mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami, Tiga meminta tolong kepada Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) untuk bisa membantunya.

"Gue udah nggak kuat di sini, siapa pun yang nonton instagram gue tolong telepon embassy Indonesia, gue nggak ngerti, gue gaptek banget gue harus gimana, gue nggak tahu, gue mau pulang ke Indonesia, gue mau pulang ke Indonesia, tolong," jelasnya.

Baca Juga: Makam Habibie Malah Jadi Ajang Selfie, Ilham Akbar Habibie: Tidak Masalah, Selain di Depan Mayat Bapak

 

 

"Tolong pulangin gue, gue harus pulang, tolongin gue," minta Tiga dalam instastory yang kemudian diunggah kembali di akun gosip.

Tak lama setelah unggahan ini viral, KJRI Chicago pun menanggapi masalah terkait hal ini.

Baca Juga: Bertemu Adiknya untuk Pertama Kali, Raphael Moeis Tertawa Kegirangan: Hai Mika!

KJRI berusaha menghubungi Tiga Setia Gara dan mereka mengungkapkan sempat berkomunikasi selama 5 menit sebelum akhirnya pembicaraan terputus.

KJRI mengungkapkan untuk terus bisa menghubungi Tiga hingga saat ini, mengingat kejadian tersebut terjadi pada tengah malam waktu Amerika.

Pihak KJRI juga mengapresiasi masyarakat Indonesia yang memberikan perhatian dengan begitu besar dengan hal ini.

Baca Juga: Bak Putri Negeri Dongeng, Intip Kamar Mewah Tasya Farasya yang Beraksen Emas

Bicara soal kasus KDRT di Indonesia sendiri, menurut Catatan Tahunan (Catahu) 2018 yang dirilis Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, peristiwa kekerasan terhadap perempuan di sepanjang tahun 2017 digambarkan meningkat, semakin beragam, bahkan lintas ruang.

Menurut data tersebut, jumlah kekerasan tertinggi terhadap perempuan (termasuk kekerasan seksual) terjadi para ranah pribadi.

Bukti kejadian kekerasan pada perempuan terbanyak pada istri, yaitu 5.167 kasus, atau 55%

Bukti kejadian kekerasan terhadap anak perempuan adalah 2.227 kasus, atau 25%

Bukti kekerasan terhadap perempuan dalam relasi pacaran adalah 1.873 kasus, atau 20%.

Data dan fakta kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, termasuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). ()

BICARA BUKAN LAGI PILIHAN

Menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (disingkat Komnas Perempuan), kasus KDRT meningkat dari tahun ke tahun.

Bahkan dari 2016 ke 2017 saja meroket sampai 25%.

Betulkah angka yang tersaji mencerminkan keadaan yang sesungguhnya?

Bisa iya, bisa juga tidak. Karenanya, pintar-pintar jugalah kita membaca data.

Pertama, KDRT yang terjadi di masa ortu kita bisa saja secara persentase lebih besar.

Hanya saja saat itu tak terangkat ke permukaan karena korban perempuan memilih untuk diam, dengan berbagai alasan.

Baca Juga: Kisah Pilu Kekasih Ello: Menikah Umur 18 Tahun, Dipaksa Foto Bugil hingga Alami KDRT

Kedua, jika jaman now angkanya jadi begitu mengerikan, jangan-jangan karena sebagian perempuan yang jadi korban justru sudah mulai berani angkat bicara.

Sehingga jadi kasus yang kemudian tercatat.

Apapun persepsi yang kita miliki, jangan diam, Sahabat NOVA.

Berani speak up menjadi wajib hukumnya buat perempuan korban KDRT.

Diam, meskipun karena berbagai alasan, tak laku lagi hari ini.

Baca Juga: 4 Fakta Tiga Setia Gara, Lady Rocker yang Mirip Nikita Mirzani hingga Panggil Ray Sahetapi Papa

"Kadang kita bertahan dengan alasan demi anak.

"Tetapi ketika anak melihat ibu terus-menerus membiarkan perlakuan itu, belum tentu anak malah ngebelain ibunya.

"Bisa jadi dia tidak respek lagi sama ibunya, karena mikir, Kok Ibu tetap mau sama Bapak?

"Anak juga bakal bingung, entah mau benci atau sayang sama bapaknya.

"Ini bisa berpengaruh ke tumbuh kembang mereka.

Baca Juga: Wah, Cinta Laura Jadi Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

"Tidak hanya relasi mereka dengan pacar, tapi juga dengan teman-temannya," jelas Nirmala Ika K., M. Psi., psikolog dewasa yang bertindak sebagai koordinator eksekutif Yayasan Pulih pada NOVA, Maret 2018 lalu.

Diketahui Tiga Setia Gara baru saja merayakan pernikahannya yang pertama beberapa waktu yang lalu. (*)