Tinggalkan Profesi Sebagai Dosen, Sherly Santy Bangun Rumah Durian Lombok hingga Raup Rp265 Juta/Bulan

By Nuzulia Rega, Sabtu, 5 Oktober 2019 | 11:00 WIB
Tinggalkan Profesi Sebagai Dosen, Sherly Santy Bangun Rumah Durian Lombok hingga Raup Rp265 Juta/Bulan (dok. Google Official)

NOVA.id - Menjadi seorang dosen mungkin menjadi impian bagi banyak orang.

Namun ternyata hal tersebut tidak berlaku untuk Sherly Santy.

Rela melepas pekerjaannya sebagai seorang dosen kebidanan di salah satu Akbid swasta di Mataram, Sherly Santy banting setir menjadi pebisnis dan membangun Rumah Durian Lombok.

Baca Juga: Injak Usia ke-21, Ternyata Google Sering Gonta-ganti Tanggal Ulang Tahunnya!

Ditemui NOVA.id di rumah produksi miliknya yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat, Shanty menceritakan awal mula pilihannya melepas profesinya sebagai seorang dosen.

"2015 saya awalnya reseller, 2016 akhirnya buka rumah produksi.

"Awalnya saya lepas pekerjaan dosen karena anak gak ada yang asuh. Saya rasa kok saya kerja didik anak orang tapi anak saya sendiri di rumah terbengkalai.

Baca Juga: Bukan Hanya Jadi Google Doodle, Keluarga Chrisye Juga Menerima Barang Berharga Ini dari Google Indonesia

"Akhirnya saya lepas pekerjaan saya sebagai dosen dan putar otak sampai teman suami saya menawarkan untuk menjadi reseller pancake durian," kata perempuan berhijab tersebut.

Satu tahun menjadi reseller, Sherly akhirnya terpikir untuk membuka rumah produksi sendiri karena permintaan dari konsumen yang begitu tinggi.

Mencari tahu resep pancake durian dari Google, Sherly mengaku melakukan berbagai inovasi hingga mendapat resep yang pas untuk pancake duriannya.

Baca Juga: Ulang Tahun Chrisye ke-70 Sampai Jadi Google Doodle, Begini Jeritan Hati Anak Sulung Sang Legenda untuk Ayahnya

Usaha Sherly pun berkembang pesat hingga kini ia telah menguasai 90% pasar di Lombok.

Kini Sherly juga memasarkan produknya dibantu oleh 111 reseller dan 24 toko yang tersebar di NTB.

Dibantu 21 karyawannya, Rumah Durian Lombok milik Sherly bisa memproduksi 700 mika pancake durian isi 5 dalam sehari, 1000 box pancake durian isi 21 setiap bulannya, dan menghabiskan 8 ton durian sebagai bahan baku utama setiap 2 minggunya.

Baca Juga: Minta Dibangunin Saat Tidur, Suruh Google Assistant Bangunin Saja

Mengelola bisnisnya, Sherly mengaku dibantu oleh sang suami untuk mengatur keuangan UMKM miliknya itu.

Sama seperti Sherly, sang suami juga rela melepas pekerjaannya di salah satu perusahaan besar demi membantu sang istri membesarkan Rumah Durian Lombok.

Kesuksesan Sherly membangun usaha ini ternyata tak lepas dari keikut sertaannya dalam pelatihan Gapura Digital dan Womenwill yang digelar oleh Google.

Baca Juga: Rayakan Hari Perempuan Internasional, Google Buat Doodle dari Quotes Inspirasi 13 Perempuan Hebat

Sherly mengaku semenjak mengenal fitur Google My Business atau Google Bisnisku, omset Rumah Durian Lombok naik hingga 50%.

Selama bulan September kemarin saja Sherly bisa meraup omset sebesar Rp265 juta.

Baca Juga: Ingin Bisnis Muncul di Mesin Pencarian Google? Ikuti Pelatihan Gapura Digital dan Manfaatkan Google Bisnisku yuk!

 

 

"Perubahannya banyak, banyak pelanggan yang datang dan mengaku tahu dari Google. Setelah kenal Google My Business banyak yang makin mengenal Rumah Durian Lombok dan jadi agen reseller.

Untuk jadi agen saja minimal pengambilan harus 100 box pancake durian.

Saya juga bisa melihat perkembangan bisnis saya dari review konsumen sehingga bisa memperbaiki jalannya usaha saya dari kritik dan saran dari konsumen," pungkas perempuan berusia 30 tahun itu. (*)