Jangan Sembarangan, Inilah 4 Strategi Pemberian Makanan Pendamping ASI yang Ibu Harus Tahu

By Jenny, Selasa, 12 November 2019 | 21:30 WIB
Jangan Sembarangan, Inilah 4 Strategi Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang Ibu Harus Tahu (iStockphoto)

NOVA.id - Makanan pendamping ASI (MPASI) yang umumnya diberikan setelah bayi berusia 6 bulan.

Nah, dalam memberi makanan pendamping ASI (MPASI) ada strategi yang ibu harus tahu.

Yuk, langsung dicek stategi pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang disampaikan dr. Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK saat berkunjung ke Kompas Gramedia Majalah pada Selasa (12/11).

Baca Juga: Tak Perlu Uang Jutaan, Kita Bisa Mulai Investasi dengan 10 Ribu Rupiah Saja

Strategi pertama tepat waktu, yaitu pemberian MPASI minimal 4 bulan atau maksimal 6 bulan.

Jangan terlalu dini sebab akan menimbulkan risiko infeksi pencernaan, pernapasan, obesitas, dan alergi.

Jangan juga terlalu lambat sebab akan membuat bayi kekurangan nutrisi, gangguan imunitas, dan diabetes mellitus.

Baca Juga: Awas, Jangan Sembarangan Beri MPASI untuk Bayi, Keliru Bisa Fatal!

“Stategi kedua adekuat (memadai),” tutur dr. Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK.

MPASI harus memadai, yakni memenuhi kebutuhan energi, protein, lemak, dan mikronutrien anak.

Seluruh kandungan nutrisi tersebut wajib diberikan sejak awal perkenalan MPASI.

Baca Juga: Begini Ekspresi Wajah Putra Sandra Dewi Saat Diberi MPASI, Bikin Gemas!

“Strategi ketiga pastikan aman dan higienis, cuci tangan dulu,” tambah dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Jadi, tangan, peralatan makan harus bersih secara keseluruhan.

Hingga talenan yang digunakan untuk mengolah makanan mentah dan bahan makanan matang harus terpisah.

Baca Juga: Sebaiknya Jangan Beri MPASI Ini di Tahun Pertama Buah Hati Kita

“Strategi keempat, paling penting jangan memberikan MPASI sambil nonton tv, bermain laptop atau telepon genggam.

"Kita harus memberikan MPASI secara benar atau responsif, jangan menyerah untuk memperkenalkan jenis makanan tertentu.

"Variasikan jenis makanan dan jangan lebih dari 30 menit ya," tutup dr. Raissa. (*)