Pada Community Meet Up dengan Komunitas Dentist dan Entrepreneur, NOVA Bahas Defensive Driving hingga Spa Bersama

By Aghnia Hilya Nizarisda, Kamis, 28 November 2019 | 19:02 WIB
Gelar Community Meet Up dengan Komunitas Dokter Gigi dan Entrepreneur , NOVA Adakan Sharing tentang Defensive Drifing hingga Spa Bersama (ADELINE/ DOK.NOVA)

NOVA.id - NOVA bersama Grid.id kembali menggelar Community Meet Up yang didukung oleh Toyota Fortuner bersama Komunitas Dentist dan beberapa enterpreneur perempuan pada Kamis (28/11). Acara Community Meet Up ke-3 ini diadakan pertama di Restoran Penang Bistro, Jakarta Pusat, kemudian di Taman Sari Heritage Spa, Jakarta Pusat untuk sesi spa bersama.

Diikuti 11 orang dari kedua komunitas tersebut, acara dibuka dengan chit-chat session yang mengangkat tema Defensive Driving untuk mobilitas di perkotaan.

Baca Juga: Gelar Community Meet Up Bareng Komunitas Jakbabes, NOVA Adakan Sharing tentang Pertemanan Sehat hingga Spa Bersama

Indira Dhian Saraswaty selaku Editor in Chief NOVA yang juga aktif menyetir sehari-hari membuka acara dengan membahas bagaimana kebiasaan perempuan saat berkendara, termasuk apa saja kelalaian yang biasa terjadi.

Indhira Dian Saraswaty saat membuka acara dengan chit chat session. (ADELINE/ DOK.NOVA)

Pasalnya, berdasarkan data dari Korlantas Polri, dalam tiga tahun terakhir angka kecelakaan yang melibatkan perempuan meningkat hingga hampir 50%.

"Berdasarkan survei yang dibuat NOVA terhadap lebih dari 400 responden, sebanyak 1 dari 3 perempuan menerima panggilan saat mengemudi, meski alasannya hanya untuk hal-hal darurat.

"Tak hanya itu, 1 dari 3 perempuan mengaku mereka mengirim pesan saat mengemudi, dengan alasan ketika ada pesan penting yang harus dibalas," ujar Indira.

Berangkat dari data itu, jadi hal yang penting untuk perempuan memiliki pemahaman pentingnya berkendara yang aman, dan cara-caranya.

Baca Juga: Gelar Community Meet Up dengan Komunitas Srikandi Mix Marriage, NOVA Adakan Sesi Mulai dari Bahas Carport hingga Relaksasi di Martha Tilaar

Selain distraksi ponsel, ada 5 kesalahan lain, yakni tidak mengatur posisi duduk, tidak menjaga jarak aman, mendahului lewat bahu jalan, tidak memakai seat belt dengan benar, dan penggunaan lampu hazard yang salah.

Menurut penjelasan Trybowo Laksono, Editor GridOto,  pengemudi bukan hanya dilarang melakukan 5 kesalahan tadi, tapi juga harus menerapkan prinsip defensive driving.

Trybowo Laksono menjelaskan defensive driving agar tak melakukan 6 kesalahan umum dalam mengemudi. (ADELINE/ DOK.NOVA)

"Defensive driving ialah perilaku mengemudi yang dapat mengidentifikasi, mengantisipasi, dan menghindari setiap potensi bahaya.

"Defensive Driving itu bisa efektif kita lakukan kalau kita bisa mengontrol diri, mengontrol emosi, dan memiliki ketenangan," ujar Trybowo.

Baca Juga: Jadi Pengemudi Cerdas, Ini 5 Hal yang Harus Dihindari Perempuan saat Menyetir Mobil

Menurut Trybowo, menerapkan prinsip defensive driving tak hanya saat sudah di jalan raya saja.

Hal umum yang dilakukan banyak orang, dan terjadi bahkan ketika masuk mobil, sebelum mengemudi, adalah salah posisi duduk dan salah memasang seat belt.

"Ternyata baru masuk saja harus tahu cara duduk di mobil itu seperti apa, ya.

"Kadang kalau duduk, ya duduk aja. Enggak peduli nanti kalau ada kecelakaan. Saya jadi sangat aware soal itu sekarang," ujar Henny, salah satu entrepreneur perempuan yang hadir.

Henny bahkan mengakui bahwa dia biasanya pasti main ponsel saat berkendara.

Tapi setelah mendengarkan pemaparan hari ini, Henny merasa langsung disentil dan diingatkan agar tak melakukannya lagi.

Baca Juga: Jangan Biarkan Sepatu Rusak dan Tergencet, Simak Tips Menyimpannya di Mobil

Senada dengan Henny adalah tanggapan Putri Indrati dari Komunitas Dentist.

"Hari ini seru, ya. Paling penting adalah tambahan edukasi tentang posisi berkendara defensive driving

"Baru tahu kalau posisi harus diperhatikan, karena itu menentukan keamanan kita di jalan. Karena biasanya asal naik mobil, yang penting nyaman," ceritanya.

Vina, entrepreneur perempuan pemilik brand kosmetik yang juga peserta acara ini turut berbagi pendapat.

"Kan emang perempuan kadang emosional, apalagi kalau lagi nyetir atau macet.

"Tapi tadi diberi ilmu yang baru, cara-cara idealnya, sehingga kita juga bisa mempraktikannya pas di jalan raya," kisahnya.

Baca Juga: Berkendara Aman dan Nyaman dengan Gunakan Child Seat untuk Anak, Simak Yuk Tipsnya!

Setelah chit-chat session, peserta makan siang bersama kedua pembicara dan mengikuti serangkaian kegiatan relaksasi.

Beberapa peserta berkesempatan mencoba langsung Toyota Fortuner saat perpindahan lokasi acara. (ADELINE/ DOK.NOVA)

Pada perjalanan dari Penang Bistro menuju lokasi relaksasi, beberapa peserta berkesempatan merasakan langsung mengendarai Toyota Fortuner.

"Tadi aku nyobain Fortuner, enak sih tinggi. Bisa langsung pakai padahal tadi saya baru test drive pertama, dan enggak ada kendala," ujar Henny.

Rupanya Henny yang kerap menyetir sendiri ini memang menyukai mobil tinggi, sehingga baginya Toyota Fortuner cocok untuk perempuan dengan mobilitas tinggi.

"Cocok banget buat perempuan. Kalau mobil kecil, kan, yang lainnya suka nyelip. Kalau tinggi gini, mobil lain rada jiper juga kan.

"Kedua, kita bisa lihat ke depan lebih luas. Ancang-ancang di depannya lebih enak dan kelihatan karena tinggi ya. Lebih pedelah," pungkas Henny. (*)